Review Buku Model-Model Pembelajaran Oleh Dr. Rusman, M.Pd.

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
(Mengembangkan Profesionalisme Guru)
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:

WIBER OFNI SOPYAN GEA (16100031)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
MEDAN




A. INFORMASI BUKU
Judul Buku :  Model-model pembelajaran (Mengembangkan profesionalisme Guru)
Nama Penulis :  Dr. Rusman, M.Pd
Penerbit :  RajaGrafindo Persada
Diterbitkan :  April 2014
Edisi/Cetakan :  Kedua/Lima
Halaman : XVI, 418 hlm, 24 cm
ISBN :  978-979-769-460-9



B. PENDAHULUAN
Model pembelajaran yaitu suatu planning atau pola yang sanggup di gunakan untuk membentuk kurikulum dan pembelajaran jangka panjang, merancang bahan-bahan pembelajaran dan membimbing pembelajaran di kelas atau di luar kelas.
Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh dua orang pelaku yaitu guru dan siswa. Perilaku guru yaitu mengajar dan sikap siswa yaitu belajar. Untuk mencapai keberhasilan dalam acara pembelajaran terdapat beberapa komponen yang sanggup menunjang yaitu komponen tujuan, komponen materi komponen taktik berguru mengajar dan komponen penilaian yang saling mensugesti satu sama lain.
Para andal menyusun model pembelajaran menurut prinsip-prinsip pendidikan, teori-teori psikologis, sosiologis, psikiatri, dan analisis sistem.
Penulis Dr. Rusman, M.Pd yaitu dosen di Universitas Pendidikan Indonesia. Lahir di kedokan agung indramayu pada tanggal 5 mei 1972. Beliau mengajar wacana prinsip pengembangan kurikulum, administrasi kurikulum, implementasi kurikulum, kurikulum pendidikan dasar dan model-model pembelajaran serta juga aktif melaksanakan penelitian di bidang kurikulum dan teknologi warta pendidikan sehingga penulis terinspirasi menulis banyak sekali artikel di banyak sekali jurnal baik lokal maupun nasional sampai sukses menulis sebeuah buku yang berjudul model-model pembelajaran (Mengembangkan profesionalisme Guru).



C. ISI REVIEW
Guru yang profesionalisme merupakan hal yang selalu diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di indonesia pada ketika ini sehingga menghasilkan generasi yang mempunyai pengetahuan, karakter/moral serta psikomotorik/nilai keagamaan. Untuk menjadi guru yang profesional harus bisa menerapkan model-model pembelajaran yang sanggup mengembang mutu siswa.
Dalam standar proses satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia di sebutkan bahwa standar proses mencakup perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efesien.
Adapun dalam perencanaan proses pembelajaran mencakup silabus dan planning pelaksaan pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, acara pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar. Prinsip-prinsip Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yaitu mencakup memerhatikan perbedaan individu penerima didik, mendorong partisipasi aktif penerima didik, menyebarkan budaya membaca dan menulis, memperlihatkan umpan balik dan tindak lanjut, keterkaitan dan keterpaduan serta menerapkan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran terdiri atas persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Penilaiaan Hasil Pembelajaran. Dan pengawasan proses pembelajaran yang mencakup pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut.

Guru di Indonesia idealnya selalu tampil secara profesional dengan kiprah utamanya yaitu mendidik, membimbing, melatih, dan menyebarkan kurikulum (perangkat kurikulum), sebagaimana suara prinsip “ing ngarso sung tulodho, ing madya mangun karso, tut wuri handayani”. Artinya seorang guru kalau di depan memperlihatkan suri teladan (contoh), di tengah memperlihatkan prakarsa dan di belakang memperlihatkan dorongan atau motivasi. Profesional yaitu pekerjaan atau acara yang di lakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian atau kecakapan yang memenuhi mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi, dengan demikian profesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan, dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan pembelajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencaharian. Di dalam dunia pendidikan profesionalisme guru dalam pendidikan sangat penting lantaran guru yaitu seorang pendidik, pembimbing, instruktur dan pengembang kurikulum yang sanggup membuat kondisi dan suasana berguru yang kondusif, yaitu suasana berguru yang menyenangkan,menarik, memberi rasa aman, memperlihatkan ruang pada siswa untuk berpikir aktif, kreatif dan inovatif dalam  mengeksplorasi dan mengelaborasi kemampuannya. Syarat-syarat Guru Profesional yaitu mempunyai 4 kompetensi yang terdiri dari kompetensi pedagogik, kompetensi personal, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Serta dalam hal menjadi guru profesional harus mengetahui ciri-ciri profesi guru, kode etik guru di Indonesia, ruang lingkup profesi keguruan, kinerja guru profesional, ukuran kualitas kinerja guru, kriteria kualitas kinerja guru, peranan guru, kompetensi profesional guru, kiprah guru, indikator kinerja guru, keterampilan dasar kinerja guru, keterampilan dasar mengajar guru, penilaian kinerja guru, pelaksanaan penilaian kinerja guru, indikator penilaian kinerja guru, format penilaian kinerja guru dan memantau acara pembelajaran.

Dalam melaksanakan kegiatannya menjadi sorang guru yang profesional, maka seorang guru dituntut sanggup mengajar dengan baik di depan para siswa. Dalam sikap mengajar ini seorang guru harus bisa menerapkan model-model pembelajaran tertentu sesuai dengan mata pelajaran yang di ajari di dalam kelas sehingga suasana kelas menjadi lebih kondusif, menyenangkan, dan menarik. Model pembelajaran itu sendiri yaitu suatu planning atau pola yang sanggup di gunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Seorang guru sebelum mengajar di depan kelas sebelumnya sudah sanggup menentukan model pembelajaran yang akan di gunakan dalam acara pembelajaran, pola-pola pembelajaran, ciri-ciri model pembelajaran, dan model pembelajaran menurut teori.

Model- model desain pembelajaran terdiri atas 4, yaitu:
1. Model PPSI (Prosedur pengembangan sistem instruksional) yaitu sistem instruksional yang memakai pendekatan sistem, yaitu satu kesatuan yang terorganisasi, yang terdiri atas sejumlah komponen yang saling berafiliasi satu sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang di inginkan.
2. Model Glasser yang diartikan sebagai sebuah proses dukungan bimbingan dan memajukan kemampuan pembelajaran siswa yang semuanya dilakukan dengan berpusat pada siswa. Model Glasser yaitu model yang paling sederhana.
3. Model Gerlach dan Ely yaitu suatu upaya untuk menggambarkan secara grafis suatu metode perencanaan pembelajaran yang sistematis. Dimana model ini merupakan suatu garis pedoman atau suatu peta perjalanan dan hendaknya di gunakan sebagai checklist dalam membuat sebuah planning untuk acara pembelajaran.
4. Model Jerold E. Kemp yaitu model desain pembelajaran yang memperlihatkan bimbingan kepada para siswanya untuk berpikir wacana masalah-masalah umum dan tujuan-tujuan pembelajaran.

a. Model pembelajaran Kontekstual (Contextual teaching and learning).
Pembelajaran kontekstual yaitu perjuangan untuk membuat siswa aktif dalam memompa kemampuan diri tanpa merugi dari segi manfaat, alasannya siswa berusaha mempelajari konsep sekaligus menerapkan dan mengaitkannya dengan dunia nyata. Pandangan konsep ini ialah pengetahuan sebagai fakta untuk di hapal.
b. Model pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatif yaitu teori kontruktivisme yang artinya suatu pendekatan dimana siswa harus secara individual menemukan dan mentransformasikan warta yang kompleks, mengusut warta dengan hukum yang ada dan merevisinya kalau perlu.pembelajaran kooperatif mengalakkan siswa berinteraksi secara aktif dan positif dalam kelompok.
c. Model pembelajaran berbasis duduk kasus (PBM)
Pembelajaran merupakan penemuan dalam pembelajaran lantaran dalam PBM kemampuan berpikir siswa betul-betul di optimalkan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa sanggup memberdayakan, mengasah, menguji, dan menyebarkan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan.
d. Model pembelajaran tematik
Model pembelajaran tematik merupakan salah satu model implementasi kurikulum yang dianjurkan pada tingkat satuan pendidikan sekolah dasar. Model pembelajaran tematik pada hakikatnya merupakan suatu sistem pembelajaran  yang memungkinkan siswa baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, mnegeksplorasi dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik, autentik, dan berkesinambungan.
e. Model pembelajaran berbasis komputer
Model pembelajaran berbasis komputer merupakan salah satu model pembelajaran yang menerapkan teknologi warta dan komunikasi yang telah berkembang seiring dengan globalisasi  sehingga interaksi dan penyampaian warta akan berlangsung dengan cepat, dalam model pembelajaran ini orang-orang dari banyak sekali negara sanggup saling bertukar informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga proses pembelajaran sanggup semakin lebih cepat.
f. Model PAKEM (partisipatif, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
PAKEM berasal dari konsep bahwa pembelajaran harus berpusat pada anak (student-centered learning) dan pembelajaran harus bersifat menyenangkan (learning is fun) supaya mereka termotivasi untuk terus berguru sendiri tanpa di perintah dan supaya mereka tidak merasa terbebani atau takut.
g. Model pembelajaran berbasis WEB (E-LEARNING)
Model pembelajaran berbasis WEB (E-LEARNING/Electronic Learning) sanggup didefenisikan sebagai aplikasi teknologi web dalam dunia pembelajaran untuk sebuah proses pendidikan. Secara sederhana sanggup di katakan bahwa semua pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan teknologi internet dan selama proses berguru di rasakan terjadi oleh yang mengikutinya, maka acara itu sanggup disebut sebagai pembelajaran berbasis web.
h. Model pembelajaran mandiri
Ciri utama suatu proses pembelajaran berdikari ialah adanya kesempatan yang di berikan kepada penerima didik untuk ikut menentukan tujuan, sumber dan penilaian belajarnya.

Dari semua model pembelajaran di atas seorang guru harus bisa membuat pendekatan dan model pembelajaran yang mengaktifkan siswa dimana pembelajaran sanggup diartikan sebagai suatu sistem, yang terdiri dari banyak sekali komponen yang saling berafiliasi satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Keempat komponen pembelajaran tersebut harus di perhatikan oleh guru dalam menentukan dan menentukan pendekatan, dan model-model pembelajaran apa yang dipakai dalam acara pembelajaran.


D. KESIMPULAN
Guru yaitu sebuah profesi yang dipersiapkan dan di percaya untuk mengajar, mendidik dan melatih siswa untuk menghasilkan generasi yang bermutu sebagai aset bangsa. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran guru di harapkan bisa menyebarkan model-model pembelajaran yang sempurna sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif, efesien dan inovatif. Guru merupakan ujung tombak keberhasilan acara pembelajaran di sekolah yang bertugas untuk merencanakan dan melaksanakan acara pembelajaran. Tugas guru bukan semata-mata mengajar tetapi lebih kepada membelajarakan siswa. Dalam hal ini guru di tuntut bisa menimbulkan ide yang kreatif dalam proses pembelajaran yang merupakan bukti profesionalisme. Guru yang profesionalisme bisa melihat, mengamati, dan memahami keadaan kelas, siswa, waktu, dan materi didik sehingga seorang bisa menemukan dan menerapkan metode yang sempurna dalam acara proses pembelajaran.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel