Mengapa Terkena Margin Call?

Margin Call atau MC ialah momen yang paling ditakuti oleh para trader. MC ialah insiden paling dihindari oleh para trader. Tetapi, anehnya banyak para trader yang mengalaminya. Mengapa demikian? Kalau boleh saya katakan bahwa MC ialah tidak cukupnya balance terhadap transaksi yang sedang kita buat sehingga dengan adanya floating yang melebihi modal kita maka akan “direnggut paksa” secara otomatis oleh broker/liquiditor.

Itu ialah bahasa sederhana untuk mendefinisikan MC walaupun secara teori para trader profesional mungkin berbeda pandangannya dengan saya, tetapi pada pada dasarnya sama yaitu balance kita tidak cukup menahan floating yang sedang terjadi sehingga uang kita habis. 
     Oke, kali ini kita tidak membahas perihal definisi dari Margin Call tetapi membahas mengapa MC yang merupakan momok bagi para trader tetapi justru sering dialami oleh para trader. 

1. Kebiasaan Asal Masuk Market 
     Market atau pasar forex sama dengan pasar konvensional di sekitar kita. Jika pada waktu pasar sepi maka tidak ada atau sedikit sekali transaksi yang terjadi di sana. Tetapi, jikalau pada dikala pasar sedang ramai, maka di sana banyak sekali transaksi di pasar itu. Demikian pula di forex. Tidak semua waktu ialah pas untuk masuk ke pasar forex. 
     Ada waktu-waktu tertentu yang sanggup menciptakan pergerakan pasar menjadi volatile (pergerakan yang besar). Jika pasar sedang volatile maka biasanya diikuti oleh pergerakan candlestick yang makin menaik atau menurun dengan tajam, sanggup juga ada candle yang besar hingga ratusan pip. Namun, jikalau pasar sedang sepi maka pergerakan hanya naik turun beberapa pip, itupun dengan arah yang tidak terang alias sideways. Dalam keadaan pasar sedang rata atau sideways maka jangan masuk ke pasar. Karena hanya akan menghasilkan false trend. 
     Lalu, kapan waktu yang baik masuk ke pasar forex? Waktu yang baik masuk ke pasar forex ialah dikala sesi Eropa (sekitar pukul 15.00 WIB atau lebih) walaupun pada pukul 14.00 sudah buka pasar Eropa tetapi hal itu belum menunjukkan arah yang jelas. Kemudian pada sesi Amerika yaitu pada pukul 19.00 WIB kita sanggup masuk ke pasar forex. Biasanya pada sesi Amerika terjadi penerusan demam isu (yang terjadi pada sesi Eropa) atau terjadi pembalikan demam isu (reversal). 

2. Kebiasaan Tangan Gatal 
     Tangan gatal di sini maksudnya ialah sering OP alasannya ialah merasa yakin harga akan bergerak sesuai prediksinya. Ingat, trading forex ini bukan gambling. Kita jangan asal prediksi aja. Semua itu ada caranya untuk OP. 
    Jangan pernah OP jikalau belum melaksanakan analisa pasar terlebih dahulu, baik itu analisa secara teknikal (menggunakan indikator) ataupun secara mendasar (berdasarkan news penting). Jangan sering melihat chart, alasannya ialah kita akan cepat termakan untuk mengeklak-ngeklik OP. Kalau itu trading demo sih tidak apa-apa, tetapi jikalau hal itu dilakukan pada dikala trading riil maka akan berbahaya dan bikin floating kalau salah arah, atau bahkan MC. 

3. Kebiasaan Sering Mengganti Strategi 
     Memang, bagi para pemula sering mencari cara untuk mendapat suatu sistem trading yang mapan. Proses pencarian ini terkadang membutuhkan waktu. Mungkin bagi para pemula proses mencari sistem trading ini hingga menjadi semacam koleksi indikator maupun strategi. Tetapi ingat, setiap kita mengganti sistem trading maka pada hakikatnya kita mulai dari nol lagi. Jadi, kita menjadi pemula secara terus-menerus. 
     Lalu, apa yang harus kita lakukan alasannya ialah kita belum menemukan sistem trading yang mapan dan profitable? Jika kita amati dari apa yang telah kita koleksi dari banyak sekali macam indikator maupun taktik trading maka akan berpusat pada kapan harus BUY atau kapan harus SELL. Sudahlah dengan cara apapun atau dengan taktik yang macam-macam niscaya bermuara pada kedua hal itu yaitu BUY atau SELL. 
     Nah, perlu diingat bahwa kita tidak perlu jauh-jauh mencari taktik trading atau indikator yang aneh-aneh, di MT4 sudah disediakan beberapa indikator default yang sudah dibentuk standard bagi siapapun termasuk para pemula. Kita hanya perlu mempelajarinya dan mempraktikannya pada akun demo kemudian jikalau kita sudah mahir sanggup kita gunakan pada perdagangan riil. Di mana cara berguru indikator bawaan MT4 itu, nah Anda tidak salah tempat, di sini sudah tersedia cara memakai indikator MT4 dengan singkat dan jelas. Silakan dioprek di blog ini.
     Ingat pepatah Bruce Lee: “Satu tendangan yang dilatih 1000 kali lebih jago daripada 1000 tendangan yang dimiliki oleh seseorang” yah kurang lebih begitu intinya. 

4. Serakah 
     Inilah yang menjadi sumber kerugian bahkan kehilangan modal kita. Serakah ialah musuh nomor satu para trader. Jangan pernah diri Anda ada sifat serakah dikala bertrading. Memang, siapapun ingin mendapat laba yang banyak. Tetapi ingat, justru impian itulah yang menjebak diri kita untuk terjerumus ke dalam kerugian bahkan kehilangan uang kita. Jadi, semuanya tergantung pengendalian diri kita. Jika Anda masih tersusupi sifat serakah maka hentikan, jangan teruskan bertrading alasannya ialah alhasil niscaya MC. 
     
Bagaimana ciri-ciri sifat serakah itu? 

a. Mengharap balik arah dikala floating    
Mengharap semoga harga balik arah ketika floating ialah salah satu sifat serakah. Karena yang beliau ingat hanya profit, sedangkan kenyataannya order posisinya berlawanan dengan arah market. Ingat, pergerakan demam isu tidak berdasarkan ekspektasi kita. Mengharap semoga harga balik arah adalah  berbahaya jikalau modal kita tidak kuat, alasannya ialah jikalau harga berlanjut maka akan MC. 

b. Memasang lot yang besar
Memang, memasang lot yang besar akan menghasilkan laba besar, tetapi resiko yang    ditimbulkan juga besar. Sayangi uang Anda, jangan terlalu berani dengan memasang lot yang besar, alasannya ialah pergerakan demam isu tidak berdasarkan pikiran kita, sanggup jadi demam isu berlawanan dengan OP kita sehingga kita akan terfloating atau bahkan amblas semua uang kita kena MC. 

c. Tidak memasang stop loss 
Stop loss menyerupai sabuk pengaman dikala terjadi benturan ketika kita mengendarai mobil. Ingat, di jalanan banyak hal yang tidak sanggup kita prediksi, walaupun kita sudah hati-hati tetapi ternyata ada faktor lain yang sanggup menjadikan ukiran atau benturan. Oleh alasannya ialah itu, kita harus memasang sabuk pengaman semoga tetap selamat. Yang penting ialah selamat dulu, nanti masih ada  waktu untuk melanjutkan perjalanan, entah itu naik ojek, atau numpang kendaraan lain, dan lain-lain. Demikian pula dengan trading, dikala kita OP maka jangan lupa pasang stop loss sebagai pengaman semoga jikalau sewaktu-waktu ada pergerakan harga yang tidak sesuai dengan analisa kita  masih selamat dan masih sanggup melanjutkan perdagangan pada hari berikutnya. Ingat, hari tidak hanya hanya hari ini, masih ada hari esok. 

d. Kebiasaan Membuka Banyak OP 
Ingat, dikala membuka posisi (OP) maka balance kita akan menyesuaikan dengan OP kita serta ketahanan terhadap floating akan berlaku. Jika kita membuka banyak OP maka berarti kita telah menaruhkan sebagian besar modal kita untuk trading. Ini berbahaya, jikalau OP kita berlawanan dengan arah pergerakan trend. Oleh alasannya ialah itu, yang penting ialah satu OP tetapi dengan analisa yang sempurna maka Insya Allah akan mendapat hasil yang memuaskan. Masalah alhasil besar atau kecil, itu harus kita syukuri berapapun hasilnya, yang penting trading dengan selamat. 

     Oke, hingga di sini pembahasan kita perihal mengapa kita mengalami MC, yang kita bahas perihal point-pointnya saja dan yang sudah menjadi kebiasaan para trader pemula (seperti penulis), oleh alasannya ialah itu jangan pernah melaksanakan hal-hal yang telah kita sebutkan tadi.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel