Bahayanya Terlalu Percaya Diri Dalam Trading Forex
Percaya diri merupakan salah satu perilaku yang baik dan sanggup meningkatkan performa seseorang dalam segala hal. Misalnya dalam sebuah lomba atau pertandingan olahraga, maka rasa percaya diri sangat diharapkan biar seseorang itu sanggup tampil maksimal dan mendapat nilai yang maksimal pula. Termasuk dalam hal percintaan, seseorang yang akan menembak kekasihnya dengan kata-kata "I love you" diharapkan kekuatan biar sanggup mengungkapkannya di depan si ia yang dicintai. Walaupun sangat berat dikatakan (karena takut ditolak) namun kita perlu percaya diri ketika megungkapkan kepada pasangan kita biar si ia percaya ihwal apa yang telah kita katakan itu. Walaupun nanti hasilnya ditolak, kita tidak masalah.
Lalu apa hubungannya dengan trading forex?
Lalu apa hubungannya dengan trading forex?
Trading Forex berbeda dengan perdagangan konvensional
Trading forex merupakan jenis perdagangan yang berbeda dengan perdagangan real di lapangan yang ada di sekitar kita. Dalam trading forex, perdagangan ini bersifat memusat, artinya harga yang terjadi bukan sebagai akad para pedagang di area lokal, tetapi bersifat internasional. Jadi, walaupun Anda berada di cuilan dunia lainnya, Anda menemukan harga mata uang tersebut sama dengan harga mata uang yang diakses dari cuilan dunia lainnya. Karena bersifat memusat tersebut maka diharapkan keterampilan untuk mengikuti arah demam isu yang sedang terjadi ketika itu.
Kita hanya perlu berguru dua hal: Buy atau Sell
Pada dasarnya, para trader di seluruh dunia hanya dituntut oleh dua hal yaitu keterampilan buy atau sell. Harga pada market forex hanya ada dua arah yaitu naik atau turun, yang mana kedua arah tersebut sama-sama mengandung laba jikalau kita bisa mengikutinya dengan benar. Walaupun hanya dua arah tersebut para trader dituntut untuk mempunyai kemampuan mengidentifikasi pergerakan harga pasar tersebut. Oleh alasannya ialah itu, kita dituntut untuk berguru memahami bagaimana ihwal membaca arah demam isu apakah bullish atau bearish. Tanpa berguru maka niscaya akan kebingungan ketika melaksanakan perdagangan forex, sehingga akan menjadikan kerugian atau bahkan kehilangan uang (terkena MC). Belajar di sini maksudnya ialah berguru ihwal banyak sekali fitur yang disediakan dalam platform metatrader yang mencakup banyak sekali tool, indikator, dan beberapa settingan yang sanggup mendukung perdagangan forex.
Pengetahuan kalah dengan kebiasaan
Untuk berguru trading forex diharapkan jam terbang yang tinggi. Artinya, semakin usang berlatih dan berguru akan lebih baik dan lebih mungkin mendapat profit daripada yang sedikit berguru atau malas berlatih. Ingat, dalam praktiknya, trading forex tidak dipengaruhi oleh tingkat intelektual kita tetapi lebih pada tingkat kebiasaan kita. Makin banyak berlatih dan berguru berarti makin terbiasa membaca pergerakan chart. Walaupun Anda punya intelektual tinggi tetapi kurang terbiasa atau kurang latihan trading forex maka yang Anda dapatkan pastilah kerugian dan kehilangan uang.
Misalnya, walaupun kita sudah memahami fitur-fitur dalam metatrader, sudah tahu fungsi-fungsi dari masing-masing tool, indikator yang ada tetapi kita hanya mengetahui dan memahami saja, sedangkan praktik atau rasa terbiasa trading kurang maka kita sering terkecoh dengan teori-teori yang telah kita dapatkan itu. Oleh alasannya ialah itu, kita jangan terlalu percaya diri, alasannya ialah sudah tahu fungsi-fungsi indikator, fungsi-fungsi tool, dan sebagainya tetapi ternyata rugi juga dalam bertrading, bahkan ludes uang kita. Oleh alasannya ialah itu, belajarlah pada akun demo dalam waktu yang cukup usang atau bertrading real tetapi memakai modal yang sedikit dan lot yang kecil.
Oleh alasannya ialah itu, jangan terlalu percaya diri dalam trading forex, alasannya ialah market tidak butuh Anda percaya diri atau tidak, tetapi market butuh diikuti. Kita harus bisa mengikuti market dengan penuh kesabaran.
Beberapa ancaman terlalu percaya diri dalam trading forex
1. Lengah ketika terjadi tipuan market
Terlalu pervaya diri ketika trading forex sanggup menjadikan kita lengah ketika terjadi tipuan market. Apa yang dimaksud tipuan market? Tipuan market ialah suatu kondisi market yang seperti akan terjadi pergerakan harga ke arah tertentu, tetapi sehabis kita masuk ke pasar ternyata harga tidak sesuai dengan order kita. Misalnya: suatu ketika kita melihat bahwa market akan bullish, alasannya ialah memang muncul candle bullish, sehabis kita masuk ke pasar kemudian order buy, ternyata harga balik arah menjadi turun (bearish) sehingga kita mengalami kerugian atau bahkan MC. Hal ini sering terjadi pada trader yang lengah dalam menganalisa. Sifat sombong dan merasa sudah akil menutupi hal itu, sehingga ia bisa dikecoh oleh pasar.
Biasanya kondisi tipuan market terjadi ketika akan dirilis gosip penting. Karena perlu diingat bahwa ketika dirilis gosip penting maka banyak trader yang eksklusif terjun ke pasar untuk ikut transaksi alasannya ialah terjadi volatilitas tinggi, tetapi harga berbalik arah pada menit-menit terakhir sehingga banyak trader yang mengalami kerugian besar. Oleh alasannya ialah itu, kita harus sabar menunggu moment yang sempurna untuk masuk ke pasar biar tidak gampang terkecoh oleh tipuan market.
2. Kurang teliti ketika menganalisa market
Trader yang over confidence cenderung kurang teliti ketika menganalisa pasar. Mengapa demikian? Karena ia merasa analisa sudah benar. Padahal kondisi market bisa berubah-ubah. Pada kondisi awal kita menganalisa kemudian masuk ke market. Tetapi ternyata pada kondisi berikutnya ada event penting yang akan terjadi, contohnya adanya event FOMC Meeting yang dirilis pada pukul 01.00 dini hari (GMT+7), kemudian kita biarkan posisi terbuka pada sebelum event tersebut, kemudian kita tinggal tidur dan sudah yakin dengan analisa sebelumnya, sampai kesannya ketika terjadi event FOMC Meeting harga berlawanan arah dengan order kita. Akibatnya kita mengalami loss bahkan MC. Oleh alasannya ialah itu, penting bagi kita untuk menelaah berita-berita penting yang berdampak signifikan terhadap pergerakan pair currency tertentu sebelum kita mengambil keputusan apakah buy atau sell, atau pending order dulu.
3. Praktis terkena Margin Call
Over confidence (terlalu percaya diri) akan rentan terkena MC, alasannya ialah mungkin mengandalkan modal yang besar sehingga berpikir bahwa tidak akan terkena margin call. Tetapi ketika trading membuka banyak posisi dengan arah yang berlawanan dengan arah trend, maka lama-kelamaan ketahanan margin akan menipis dan ini sangat rentan terhadap MC. Oleh alasannya ialah itu, walaupun kita mempunyai modal besar, kita jangan terlalu percaya diri. Kita harus sanggup mengelola keuangan dengan baik sehingga kita tetap eksis di forex.
Demikian, ancaman terlalu percaya diri dalam trading forex yang justru akan membahayakan terhadap diri sendiri. Hal terpenting dalam trading ialah teliti sebelum membeli. Artinya, sebelum kita membuka posisi maka harus dicermati dengan baik ihwal kondisi market beserta faktor mendasar biar kita tidak terjebak dalam loss atau MC.
Demikian, ancaman terlalu percaya diri dalam trading forex yang justru akan membahayakan terhadap diri sendiri. Hal terpenting dalam trading ialah teliti sebelum membeli. Artinya, sebelum kita membuka posisi maka harus dicermati dengan baik ihwal kondisi market beserta faktor mendasar biar kita tidak terjebak dalam loss atau MC.