Dengan Auto Fibonacci
Kita sering mendengar Fibonacci Retracement dalam dunia trading. Fibonacci sendiri merupakan nama spesialis matematika dari Italia ialah dari kota Pisa dengan nama lengkap Leonardo Fibonacci. Beliau menemukan suatu deret hitung matematika yang bila dianalisa ternyata deret hitungnya tersebut rasionya terdapat dalam proporsi bentuk-bentuk alam. Oke, apa dan bagaimana deret hitung Fibonacci tersebut silakan cari sendiri di google ya. Karena kali ini kita akan membahas wacana cara trading memakai Fibonacci Retracement secara automatis. Artinya, kita tidak perlu menggambar tool tersebut tetapi sudah otomatis mencari swing high dan swing low sendiri dengan tepat. Perhatikan gambar berikut ini:
Para trader sering memakai level-level fibonacci dalam memilih kisaran area support maupun resistance. Berbeda dengan tool fibonacci pada metatrader, auto fibonacci ini cukup sederhana cara menggunakannya. Kita hanya perlu memperhatikan titik tertinggi (swing high) dan titik terendah (swing low).
Dan perlu diingat bahwa bila sudah mencapai titik tertinggi (swing high) maka ada dua kemungkinan ialah harga akan tembus dan harga akan memantul. Saat harga tembus biasanya garis tertinggi indikator belum bergeser sampai harga tertinggi benar-benar terbentuk. Harga akan memantul ke bawah bila terbentuk teladan candle bearish.
Demikian pula bila harga sudah mencapai titik terendah (swing-low) maka ada dua kemungkinan ialah harga akan tembus atau harga akan memantul. Jika harga tembus maka garis terendah indikator belum bergeser sampai harga terendah benar-benar terbentuk. Harga akan memantul ke atas bila terbentuk teladan candle bullish.
Jadi, penggunaan indikator ini sangat sederhana.
ENTRY BUY
- Jika indikator sudah membentuk swing high dan swing low pada harga sebelumnya.
- Perhatikan garis vertikal kedua. Jika garis vertikal kedua berada pada area swing low, lalu disusul dengan adanya teladan candle bullish maka kita entri buy.
- Jika pada garis vertikal kedua area swing low tidak terdapat teladan candle bullish maka biasanya harga akan tembus dan bearish masih berlanjut.
- Jika indikator sudah membentuk swing low dan swing high (kebalikan dari entri buy) pada harga sebelumnya.
- Perhatikan garis vertikal kedua. Jika garis vertikal kedua berada pada area swing high, lalu disusul dengan adanya teladan candle bearish maka kita entri sell.
- Jika pada garis vertikal kedua area swing high tidak terdapat teladan candle bearish maka biasanya harga akan tembus dan bullish masih berlanjut.
Gunakan indikator ini untuk latihan pada demo akun. Jika Anda sudah memahami cara penggunaannya dan hebat maka sanggup kita gunakan pada akun demo.
Indikator sanggup didownload di SINI.