Sinyal Swing Trading

Swing trading merupakan cara trading yang memanfaatkan momen ayunan harga dari bawah ke atas atau dari atas ke bawah. Suatu market yang bergerak menyerupai ayunan biasanya pergerakannya sangat panjang sampai ribuan pips. Teknik ini termasuk cara trading jangka panjang. Namun, tidak semua pergerakan market itu membentuk ayunan, alasannya yaitu memang pergerakan market dipengaruhi oleh faktor-faktor mendasar yang terkadang ada isu penting lalu terjadi spike (candle yang sangat panjang). Dalam teknik swing trading ini biasanya jarang ditemukan adanya spike, kalaupun ada pergerakan selanjutnya tetap menyerupai pada awal trend. Misalnya, pada awal pergerakan kondisi market sedang bullish (uptrend). Di tengah-tengah perjalanan muncul candle spike (candle yang sangat panjang) naik (bearish), tetapi sehabis candle spike tersebut ternyata pergerakan makin naik (melanjutkan uptrend), menyerupai teladan berikut:
Contoh Kondisi Market Uptrend
Pergerakan ayunan market (Swing) merupakan pergerakan yang tidak menyolok, artinya pergerakan itu bila digambarkan menyerupai kurva yang melengkung. Jika terjadi pergerakan yang demikian maka biasanya pergerakan selanjutnya akan terus berlanjut sampai ribuan pips. Indikator yang sesuai dengan swing market yaitu indikator Moving Average, alasannya yaitu indikator ini bergerak menurut pergerakan rata-rata. Kita sanggup menyeting Moving Average ini dengan periode yang berbeda. Kita memanfaatkan perpotongan antar MA sebagai sinyal untuk memilih arah trend, apakah trendnya naik (uptrend) atau turun (downtrend). Pada pembahasan dikala ini, kita akan membahas wacana indikator yang sanggup menawarkan momen swing, yaitu dengan indikator Swing Trading. Berikut ini tampilan indikator Swing Trading:
Swing Trading
Indikator Swing Trading cara kerjanya menurut perpotongan tiga  Moving Average, yaitu EMA 5, EMA 10, dan EMA 34. Saat ketiga EMA tersebut berpotongan maka akan muncul sinyal berupa tanda panah. Jika tanda panah biru menawarkan kondisi market bullish, bila tanda panah merah menawarkan market bearish. Namun, tidak semua sinyal tersebut valid, alasannya yaitu nanti akan ditemukan muncul beberapa tanda panah yang berdekatan. Hal itu menawarkan kondisi pasar sedang sideways (konsolidasi). 


Oleh alasannya yaitu itu, ketika pasar sedang sideways maka kita jangan masuk ke pasar, alasannya yaitu harga tidak jelas. Hal itu akan menciptakan kita terjebak sehingga sanggup menjadikan kita mengalami loss atau bahkan MC.

Lalu, bagaimana cara memakai indikator Swing Trading ini dalam trading forex?

Perhatikan gambar berikut:
Entry Buy - Sell
ENTRY BUY
  • Trading pada dikala sesi Eropa buka
  • Lihat sinyal yang dihasilkan oleh indikator Swing Trading
  • Jika muncul warna BIRU, atau warna sebelumnya juga masih biru (artinya ekspresi dominan bullish masih berlanjut), berarti sinyal bullish (uptrend), maka kita open posisi BUY.
ENTRY SELL 
  • Trading pada dikala sesi Eropa buka
  • Lihat sinyal yang dihasilkan oleh indikator Swing Trading
  • Jika muncul warna MERAH, atau warna sebelumnya juga masih merah (artinya  ekspresi dominan bearish masih berlanjut), berarti sinyal bearish (downtrend), maka kita open posisi SELL.
Jangan gunakan indikator pada dikala kondisi pasar sedang sideways atau konsolidasi, alasannya yaitu justru akan mengecoh kita.

Sebaiknya gunakan dulu pada akun demo, bila sudah memahami dan menguasai cara menggunakannya maka kita gunakan pada akun riil.
Indikator Swing Trading sanggup didownload pada link di bawah ini:


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel