Mengukur Kekuatan Currency

Pergerakan market hanya dua arah yaitu bullish (harga pasar makin naik) dan bearish (harga pasar makin turun). Harga naik atau turun menurut kekuatan mata uang tertentu. Misalnya kita menentukan pasangan mata uang EURUSD, jikalau mata uang EUR menguat sedangkan mata uang USD melemah maka pergerakan harga pasar pasangan EURUSD akan makin meninggi (uptrend). Demikian pula sebaliknya, jikalau mata uang EUR melemah sedangkan mata uang USD menguat maka pergerakan harga pasar pasangan mata uang EURUSD makin melemah (downtrend). 

Kita sanggup mengetahui kekuatan mata uang tersebut dengan melihat dampak (impact) yang ditimbulkan dari informasi penting yang sedang dirilis. Kita sanggup melihatnya pada forexfactory.com atau lainnya. Jika dampak dari informasi penting yang dirilis itu mengakibatkan mata uang tertentu (misalnya USD) kasatmata maka biasanya mata uang tersebut akan menguat terhadap mata uang yang dipasangkan. 
Sedangkan jikalau dampak yang ditimbulkan dari informasi penting itu mengakibatkan mata uang tertentu (misalnya USD) negatif maka mata uang tersebut akan melemah terhadap mata uang yang dipasangkan.

Tetapi kita tidak perlu repot untuk melihat dampak informasi penting yang dirilis dari situs forexfactory, alasannya ada indikator yang sanggup mengatakan secara realtime kekuatan mata uang. Dengan melihat kekuatan mata uang tertentu maka hal itu akan membantu kita dalam mengambil kesimpulan sehingga saat melaksanakan open posisi secara tepat. Indikator ini disebut Forex Profit Supreme Meter. Berikut ini tampilan dari indikator itu:
FX Profit Supreme Meter
Indikator ini terdiri dari sebuah box yang berisi beberapa mata uang yang disertai kafe (batang) sebagai petunjuk kekuatan dari mata uang itu. Jika kafe itu mengatakan warna hijau dan lebih dari 7.0 maka hal itu mengatakan mata uang tersebut sangat kuat. Demikian pula jikalau kafe itu mengatakan warna merah  dan lebih dari 7.0 maka hal itu mengatakan mata uang tersebut sangat lemah. Sedangkan jikalau kafe mengatakan warna kuning (biasanya nilainya 4.0 atau 5.0) maka hal itu mengatakan sedang terjadi keragu-raguan pasar sehingga belum sanggup disebut mata uang itu melemah atau menguat.

Selain terdapat fitur kekuatan mata uang tertentu, indikator ini dilengkapi pula dengan animo market pair currency (pasangan mata uang) tertentu, contohnya EUR/USD, GBP/USD, JPY/USD, dan lain-lain. Fitur tersebut secara otomatis mengatakan market sedang bullish atau bearish. Dengan demikian, kita akan lebih gampang dalam melaksanakan open posisi. 

Lalu, bagaimana cara melaksanakan open posisi?
Contoh OP SELL
ENTRY BUY
  • Lihatlah dulu mata uang yang paling berpengaruh (ditandai dengan jumlah kafe hijau paling banyak)
  • Pada kotak display mata uang USD melemah (ditandai dengan kafe merah sekitar 3 kafe atau kurang)
  • Pada kotak animo market, jikalau animo mengatakan sinyal bullish (ditunjukkan dengan tanda panah biru dengan nilai kasatmata 90.0 ke atas) maka animo market BULLISH. Maka open posisi yang sempurna ialah BUY.

ENTRY SELL
  • Lihatlah dulu mata uang USD. Jika mata uang USD paling berpengaruh (ditandai dengan kafe hijau yang paling banyak)
  • Pada kotak display mata uang lain (misalnya GBP, EUR, AUD) melemah (ditandai dengan kafe merah sekitar 3 kafe atau kurang)
  • Pada kotak animo market, jikalau animo mengatakan sinyal bearish (ditunjukkan dengan tanda panah merah dengan nilai negatif 90.0 ke atas) maka animo market BEARISH. Maka open posisi yang sempurna ialah SELL.
Demikian, cara memakai indikator FX Supreme Meter yang sangat simple dan mudah. Indikator ini sanggup dikombinasikan dengan indikator lain, contohnya dengan memakai Moving Average.

Indikator FX Supreme Meter sanggup didownload pada link di bawah ini.






Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel