Money Flow Index

    Salah satu indikator volume yang terdapat dalam MT4 yaitu MFI (Money Flow Index). Walaupun indikator ini dalam kategori indikator volume, namun indikator ini hampir sama dengan indikator oscilator yang berpatokan pada keadaan di area oversold maupun overbouht. Hal ini sebagaimana fungsi dari indikator oscilator lain contohnya RSI maupun Stochastic. Namun, keistimewaan dari MFI ini dibanding dengan indikator oscilator yaitu MFI memperhitungkan besarnya volume perdagangan. Dengan demikian, MFI ini tidak hanya berpedoman pada kisaran harga, tetapi juga memperhitungkan volume, sehingga dinamika pasar sanggup kita baca melalui chart.
    Dalam pasar forex, volume perdagangan diukur menurut tick  dengan demikian dikala terjadi perubahan harga bid ataupun ask maka perubahan tersebut juga mempengaruhi besarnya volume pada tampilan platform trading. Dengan adanya perpaduan antara kisaran harga dan besarnya volume maka akan memperlihatkan interpretasi yang mencolok pada devergensi yang sedang terjadi.
     Kita sanggup memasang indiator MFI dengan mencarinya pada indikator volume. Di sana ada 4 indikator volume kita sanggup menentukan salah satunya yaitu Money Flow Index (MFI). Adapun parameter secara default dari indikator ini yaitu periode 14, dengan level overbought (80) dan level oversold (20). Berikut ini penampakan dari indiaktor Money Flow Index (MFI):
Namun, untuk kebutuhan trading, kita sanggup menambahkan level tengah-tengah atau sanggup disebut middle line. Middle Line ini berkhasiat untuk menentukan OP Buy atau Sell bila harga tidak hingga pada level 80 atau 20. Oleh alasannya yaitu itu perlu disetting middle line sebagai berikut:
Klik tombol Add kemudian tulis level 50 pada kotak kosong tersebut 

Lalu, bagaimana cara memakai indikator MFI ini untuk bertrading?
Perhatikan gambar berikut:
1.   Trading menurut overbought dan ovresold
Secara default, parameter MFI yaitu area overbought berada pada level 80 ke atas, sedangkan area oversold berada pada level 20 ke bawah. Jika harga berada pada area overbought (level 80 ke atas) maka dianggap harga beli telah jenuh, Maka sebaiknya Sell. Tetapi bila harga berada pada area oversold (level 20 ke bawah) maka sebaiknya buy. 
2.   Trading menurut Middle Line
Sinyal buy terjadi bila harga memotong middle line (level 50) dari bawah ke atas. Sedangkan sinyal sell terjadi bila harga memotong middle line (level 50) dari atas ke bawah. Konfirmasi sebaiknya melihat contoh candle yang terjadi. Jika contoh candle bearish maka kita sell, bila contoh candle bullish maka kita buy.
3.  Trading menurut Divergensi
Sinyal Sell

Trading menurut divergensi bearish sanggup dideteksi bila harga puncak candle bergerak naik (puncak menaik) tetapi justru MFI menurun. Kondisi menyerupai itu biasanya akan terjadi pembalikan arah down ternd. Dalam keadaan menyerupai itu sebaiknya sell

Sinyal Buy

Sedangkan divergensi bullish dapat dideteksi bila harga lower candle bergerak turun (lower menurun) tetapi justru MFI menaik. Kondisi menyerupai itu biasanya akan terjadi pembalikan arah up trend. Dalam kondisi menyerupai itu sebaiknya buy.

Semoga sukses silakan dicoba.   

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel