Hati-Hati Dalam Memakai Stochastic
Banyak anggapan bahwa kalau harga sudah mencapai area overbought atau oversold maka harga akan berbalik arah. Sehingga ketika harga sudah mencapai area overbought para trader sering open posisi sell, alasannya yaitu menganggap harga niscaya akan berbalik arah menjadi turun. Namun, sesudah open posisi sell, ternyata harga tidak turun-turun tetapi justru berlanjut sehingga open posisi tadi menjadi minus alias floating. Bahkan beberapa trader malah mengalami MC.
Memang, anggapan bahwa kalau harga sudah mencapai overbought maupun oversold maka harga akan berbalik arah. Itu tidak semuanya benar. Karena, perlu kita ketahui bahwa indikator bukan pencetus harga. Indikator hanya bergerak mengikuti pergerakan harga. Walaupun secara teknikal, chart sudah menunjukkan area overbought maupun oversold tetapi kenyataannya harga tidak berbalik arah tetapi justru berlanjut. Oleh alasannya yaitu itu, kita harus mengantisipasi hal tersebut biar kita tidak terkecoh dengan pergerakan indikator.
Kita ambil contoh, contohnya indikator stochastic oscilator. Indikator stochastic secara default (dengan parameter 5,3,3) yang sudah terpasang di MT4. Ketika kita memakai indikator stochastic ini maka kita niscaya fokus pada perpotongan garis bintik merah (%D) dengan garis biru (%K) yang terjadi di area overbought maupun oversold.
Jika terjadi persilangan garis bintik merah (%D) memotong garis biru (%K) dari bawah ke atas yang berada di level oversold melebihi level 20 ke atas biasanya harga akan naik, sehingga trader akan open posisi BUY. Tetapi, ternyata harga tidak naik justru malah turun.
Lihat referensi gambar berikut:
Jika terjadi persilangan garis bintik merah (%D) memotong garis biru (%K) dari atas ke bawah yang berada di level overbought memotong level 80 ke bawah biasanya harga akan turun, sehingga trader akan open posisi SELL. Tetapi, ternyata harga tidak turun justru malah naik.
Lihat referensi gambar berikut:
Kondisi menyerupai yang digambarkan di atas disebut false signal (sinyal palsu), sehingga banyak trader yang terkecoh dan merugi alasannya yaitu berpatokan pada kondisi overbought dan oversold menurut indikator stochastic.
Lalu, bagaimana cara menyiasati biar kita tidak terkecoh dengan pergerakan indikator stochastic?
Untuk mengantisipasi hal tersebut maka sebaiknya kita mengenal dulu isu terkini yang terjadi dikala itu, apakah uptrend atau downtrend. Karena isu terkini yaitu sobat kita. Jika kita tahu arah isu terkini yang bergotong-royong maka kita tidak akan gampang terkecoh. Gunakan trendline untuk melihat trend.
Trend naik (uptrend)
- Ditandai dengan low yang makin menaik.
- Dibutuhkan setidaknya 2 lembah (low) lalu kita tarik garis dari dua lembah paling rendah.
- Pada isu terkini naik fokus kita yaitu pada level oversold (di bawah 20).
- Jika harga berada di area oversold lalu terjadi persilangan garis bintik merah (%D) memotong garis biru (%K) dari bawah ke atas yang melebihi level 20 ke atas maka kita segera BUY.
Uptrend |
Trend turun (downtrend)
- Ditandai dengan high yang makin menurun.
- Dibutuhkan setidaknya 2 puncak (high) lalu kita tarik garis dari dua puncak yang paling tinggi.
- Pada isu terkini turun fokus kita yaitu pada level overbought (di atas level 80).
- Jika harga berada di area overbought lalu terjadi persilangan garis bintik merah (%D) memotong garis biru (%K) dari atas ke bawah yang melewati level 80 ke bawah maka kita segera SELL.
Downtrend |
Demikian, semoga artikel ini bermanfaat dan kita tidak sering terjebak lagi ketika harga sudah mencapai overbought dan oversold.