Trading Tanpa Indikator 90% Akurat
Menggunakan atau tidak memakai indikator dalam bertrading tetap mempunyai kesamaan tujuan ialah mendapat keuntungan. Bukan berarti yang memakai indikator akan profit atau merugi, demikian pula yang tidak memakai indikator juga bukan jaminan akan mendapat laba atau kerugian. Karena semua itu tergantung dari tingkat pemahaman dalam memakai sistem trading yang dipakai. Oleh alasannya itu, kita harus konsisten dengan cara yang memang sudah kita pahami. Apakah kita sudah terbiasa dengan atau tanpa indikator itu tergantung dari kebiasaan kita. Jangan pernah menjiplak cara orang yang kita sendiri sebetulnya sudah mempunyai sistem trading yang tetap lalu menjiplak cara orang lain yang belum tentu memahaminya.
Oke, mari kita bahas perihal teknik trading yang tidak memakai indikator. Ikuti langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Tentukan Level Support dan Resistance
Perlu diingat bahwa pada periode tertentu pergerakan chart niscaya akan menemukan titik tertinggi dan titik terendah. Titik tertinggi disebut resistance, sedangkan titik terendah disebut support. Jika harga sudah mencapai level resistance maka harga biasanya akan memantul ke bawah. Demikian pula bila harga sudah mencapai level support maka harga biasanya akan memantul ke atas. Tetapi, pada kasus-kasus penerusan harga bila harga mencapai level resistance maka harga tidak memantul justru menembus level resistance lalu berlanjut dan akan membentuk level resistance baru. Demikian pula pada level support, harga sudah mencapai level support ternyata harga tidak memantul justru tembus sehingga membentuk level support baru.
Level Support dan Resistance Daily |
Pada pembahasan kali ini, hendaknya kita buka dulu TF besar ialah mulai weekly, daily, sampai 4 H. Karena TF yang lebih besar mempunyai pantulan yang lebih besar ketika harga sudah mendekati level Support maupun Resistance. Time frame yang lebih besar menyerupai sebuah peta besar yang sanggup kita ketahui perihal lokasi secara keseluruhan. Demikian pula dalam trading, TF besar sebagai patokan dalam memilih level Support dan Resistance biar lebih valid. Oke, dalam trading kali ini kita ambil time frame 4 H untuk memilih open posisi yang tepat. Lihat gambar berikut:
Level-level Support dan Resistance |
2. Lihat Pola Candlestick
Ketika harga sudah mendekati level Support dan Resistance maka kita jangan terburu-buru untuk open posisi. Kita harus menunggu referensi candlestick, apakah akan membentuk referensi reversal (pembalikan) atau belum. Kita harus sabar dan disiplin alasannya ini perihal uang beneran. Jika kita salah mengambil keputusan maka uang kita akan hilang beneran. Jika pada level Support dan Resistance muncul candlestick reversal maka kita tunggu lagi satu candle lagi sebagai konfirmasi.
Misalnya, ketika harga sudah menyentuh level Resistance muncullah candle reversal, contohnya bearish engulfing, maka jangan pribadi open posisi dulu, tetapi tunggu candle berikutnya. Jika ternyata sehabis candle bearish engulfing muncul candle bearish sampai close melebihi low candle sebelumnya maka kita segera sell.
Hal demikian juga kita lakukan ketika harga sudah menyentuh level support lalu muncul candle reversal contohnya bullish engulfing maka kita tunggu sampai muncul candle bullish berikutnya sebagai konfirmasi. Jika candle bullish yang muncul itu close sampai melebihi high close candle sebelumnya maka kita segera buy.
Sebaiknya kita trading pada ketika sesi Eropa maupun Amerika, alasannya pada ketika itulah musim benar-benar terbaca. Pair yang kita gunakan sebaiknya EURUSD, GBPUSD atau USDJPY.
Demikian pembahasan kita perihal trading tanpa indikator. Silakan kita praktikkan dalam akun demo dulu sampai kita benar-benar jago lalu bila sudah jago sanggup kita gunakan pada perdagangan riil.