Fear And Greed Musuh Terbesar Dalam Dunia Trading Forex
Tidak sedikit trader yang gagal dalam kegiatan tradingnya. Bukan hanya trader pemula, kegagalan juga kadang menghampiri trader yang sudah usang berkecimpung di pasar. Sebagian besar dari mereka terjebak dalam kegagalan bukan lantaran ganasnya pergerakan harga dan pasar. Ironisnya, kegagalan ini disebabkan karna kurangnya pengendalian diri dan emosi.
Bukannya menyadari kesalahan, beberapa dari mereka cenderung mengkambing hitamkan trading forex sebagai bisnis yang buruk. Perlu diakui jikalau potongan paling sulit dalam trading ialah dalam segi psikologi. Jika saja Anda bertanya pada mereka yang sudah pernah mencoba real trading, kemungkinan besar mereka juga akan menyampaikan hal yang sama.
Ketakutan dan keserakahan ialah dua diantara banyak emosi yang bisa mensugesti contoh trading Anda. Setiap trader niscaya pernah mengalami keduanya dalam intensitas masing-masing. Keserakahan cenderung menghampiri trader yang selalu ingin mendapatkan laba secara cepat. Sedangkan trader yang terlalu berhati-hati akan dikuasai oleh perasaan takut. Wajib hukumnya untuk meragukan ketakutan dan keserakahan akan mensugesti kekalahan dalam trading forex.
Berikut ini ialah beberapa perilaku yang sanggup mengatasi ketakutan dan keserakahan saat bertrading forex:
Mengutamakan Tujuan Rasional
Tujuan dalam rencana trading turut memainkan tugas dalam laba yang bisa Anda capai. Setidaknya itulah yang terdapat hampir di setiap buku biografi trader-trader sukses. Tujuan yang Anda buat bisa dijadikan fatwa dan menuntun Anda supaya tidak keluar dari jalur. Sesuai dengan psikologi, seseorang bisa bekerja secara efektif saat mempunyai tujuan dan memahami tujuan tersebut. Dalam menciptakan tujuan dalam trading forex, sebaiknya buatlah tujuan yang se-realisitis mungkin sesuai dengan kemampuan Anda. Jangan terlalu mengangan-angan atau terlalu merendahkan diri sendiri. Selain tujuan profit, sebaiknya juga buat rencana stop loss yang bijaksana.
Bersikap Objektif
Penting hukumnya mengamati pasar secara objektif, yaitu mendapatkan masukan dan mempertimbangkannya. Beberapa karakteristik trader objektif yang tertulis di buku “The Disciplined Trader” milik Mark Douglas diantara lain: memfokuskan diri pada pergerakan harga, menganalisa pasar dengan persepektif pengamat, selalu yakin, tidak merasa ditolak, tidak merasa tertekan, tidak merasa takut, dan percaya tidak ada benar dan salah.
Hindari Revenge Trading
Apa itu Revenge Trading? Ini ialah acara trading yang mempunyai tujuan ‘balas dendam’. Misalnya saja, Anda mengalami loss yang cukup besar, dan kembali bertrading untuk membayar loss tersebut. Cara trading menyerupai ini sangatlah tidak baik, lantaran Anda jelas-jelas sedang dikuasai oleh emosi. Trading yang baik ialah trading yang dilakukan secara kepala dingin.
Demikianlah sedikit perilaku yang bisa Anda lakukan dalam meragukan ketakutan dan keserakahan akan mensugesti kekalahan dalam trading forex. Ingat! Bukan Anda yang dikendalikan emosi, melainkan Anda yang mengontrol emosi tersebut. Semoga bermanfaat.
Bukannya menyadari kesalahan, beberapa dari mereka cenderung mengkambing hitamkan trading forex sebagai bisnis yang buruk. Perlu diakui jikalau potongan paling sulit dalam trading ialah dalam segi psikologi. Jika saja Anda bertanya pada mereka yang sudah pernah mencoba real trading, kemungkinan besar mereka juga akan menyampaikan hal yang sama.
Ketakutan dan keserakahan ialah dua diantara banyak emosi yang bisa mensugesti contoh trading Anda. Setiap trader niscaya pernah mengalami keduanya dalam intensitas masing-masing. Keserakahan cenderung menghampiri trader yang selalu ingin mendapatkan laba secara cepat. Sedangkan trader yang terlalu berhati-hati akan dikuasai oleh perasaan takut. Wajib hukumnya untuk meragukan ketakutan dan keserakahan akan mensugesti kekalahan dalam trading forex.
Mengutamakan Tujuan Rasional
Tujuan dalam rencana trading turut memainkan tugas dalam laba yang bisa Anda capai. Setidaknya itulah yang terdapat hampir di setiap buku biografi trader-trader sukses. Tujuan yang Anda buat bisa dijadikan fatwa dan menuntun Anda supaya tidak keluar dari jalur. Sesuai dengan psikologi, seseorang bisa bekerja secara efektif saat mempunyai tujuan dan memahami tujuan tersebut. Dalam menciptakan tujuan dalam trading forex, sebaiknya buatlah tujuan yang se-realisitis mungkin sesuai dengan kemampuan Anda. Jangan terlalu mengangan-angan atau terlalu merendahkan diri sendiri. Selain tujuan profit, sebaiknya juga buat rencana stop loss yang bijaksana.
Bersikap Objektif
Penting hukumnya mengamati pasar secara objektif, yaitu mendapatkan masukan dan mempertimbangkannya. Beberapa karakteristik trader objektif yang tertulis di buku “The Disciplined Trader” milik Mark Douglas diantara lain: memfokuskan diri pada pergerakan harga, menganalisa pasar dengan persepektif pengamat, selalu yakin, tidak merasa ditolak, tidak merasa tertekan, tidak merasa takut, dan percaya tidak ada benar dan salah.
Hindari Revenge Trading
Apa itu Revenge Trading? Ini ialah acara trading yang mempunyai tujuan ‘balas dendam’. Misalnya saja, Anda mengalami loss yang cukup besar, dan kembali bertrading untuk membayar loss tersebut. Cara trading menyerupai ini sangatlah tidak baik, lantaran Anda jelas-jelas sedang dikuasai oleh emosi. Trading yang baik ialah trading yang dilakukan secara kepala dingin.
Demikianlah sedikit perilaku yang bisa Anda lakukan dalam meragukan ketakutan dan keserakahan akan mensugesti kekalahan dalam trading forex. Ingat! Bukan Anda yang dikendalikan emosi, melainkan Anda yang mengontrol emosi tersebut. Semoga bermanfaat.
sumber:soehoe.id
Sumber http://hobiheboh.blogspot.com/