Kenali, Cegah Dan Atasi Penyakit Kaki Gajah

Memasuki bulan Oktober yang semakin panas, kita harus waspada selain terik matahari biasanya banyak nyamuk yang sanggup menimbulkan penyakit. Sebelumnya saya hanya mengetahui nyamuk menimbulkan demam berdarah atau malaria ternyata nyamuk juga sanggup menimbulkan penyakit filariasis atau kaki gajah.



Penyakit kaki gajah merupakan penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh nyamuk. Ada 23  jenis nyamuk yang mempunyai kiprah sebagai vektor dari genus Mansonia, Culex, Anopheles, Aedes dan Armigeres. Kaki Gajah menular bila cacing pintar balig cukup akal dalam badan berkembang biak menjadi anak cacing (mikrofilaria) masuk ke pembuluh darah tepi kemudian dihisap oleh nyamuk yang mengandung anak cacing dan masuk ke badan orang lain melalui gigitan nyamuk.


Bahaya Penyakit Kaki Gajah

Akibat yang ditimbulkan bila seseorang terkena penyakit kaki gajah antara lain menurunnya nafsu makan, dijauhi oleh masyarakat dan lebih parahnya sanggup cacat permanen yang menghalangi penderita melaksanakan aktivitas.




Ciri-ciri penyakit kaki gajah pada stadium I dan II yakni lipatan kulit tidak ada, kulit masih halus dan normal, namun nanah pada anggota badan hilang dikala bangkit pagi. Gejala inilah yang banyak tidak disadari masyarakat sehingga terlambat dikala pengobatan dan sudah masuk ke stadium lanjut yang sudah tidak sanggup diobati.




Jika masih pada stadium awal, kaki gajah masih sanggup diobati dengan rajin meminum obat dan investigasi rutin ke Puskesmas. Sedangkan pada stadium lanjut, kaki harus rajin dicuci, diberi obat anti bakteri, ditaruh lebih tinggi dari badan dikala tidur atau duduk, dan menggunakan ganjal kaki yang gampang dilepas.




Indonesia menjadi negara yang masih tinggi penyakit kaki gajah selain Afrika dan sebagian Amerika Selatan. Dari 514 kabupaten / kota di Indonesia yang menjadi endemik kaki gajah sebanyak 236 kabupaten atau kota yang tersebar di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. 

Melihat data ini, pemerintah melalui Kementrian Kesehatan berupaya mengurangi dan mengobati penyakit kaki gajah dengan banyak sekali cara. Salah satunya yakni menetapkan Bulan Eliminasi Kaki Gajah secara serentak yaitu Bulan Oktober. Kegiatan yang akan dilakukan yakni meminum obat secara massal di depan petugas puskesmas untuk memastikan semua masyarakat dari belum dewasa hingga pintar balig cukup akal ikut serta.



Agar info terkait penyakit kaki gajah tersebar luas di media digital, Kementrian Kesehatan mengundang blogger pada tanggal 24 September 2018 untuk lebih mengenal dan ikut mencegah penyebaran kaki gajah. Ibu Elizabeth Jane Soepardi MPH sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementrian Kesehatan mengingatkan masyarakat biar waspada dan menjaga kebersihan biar tidak tergigit nyamuk yang membawa cacing filaria. 



Tujuan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis yakni menurunkan kadar mikrofilaria dalam darah sehingga tidak lagi terjadi penularan walaupun POPM sudah dihentikan. Minum obat ini dilakukan sekali dalam setahun yang akan diulang selama lima tahun. Manfaat lainnya selain mencegah penyakit kaki gajah juga sanggup mencegah cacingan pada manusia.



Bagi ibu menyusui diperbolehkan meminum obat untuk mencegah penyakit kaki gajah sedangkan anak dibawah dua tahun, ibu hamil, dan orang sakit berat yang harus berbaring di daerah tidur dihentikan meminum obat. 



Setelah meminum obat, maka tanda-tanda yang akan muncul yakni sakit kepala, demam, mual atau muntah, dan mengantuk. Reaksi ini akan muncul selama tiga hari dan akan sembuh sendiri tanpa diobati. Namun bila muncul reaksi lain segera hubungi Puskesmas atau dokter terdekat.


Pencanangan Bulan Kaki Gajah atau BELKAGA merupakan tahun ke empat oleh Kementrian Kesehatan yang puncaknya akan dilaksanakan tanggal 10 Oktober di alun-alun Kab Sorong. Akan ada beberapa kegiatan untuk mengajak masyarakat perduli dan terlibat dalam pencegahan penyakit kaki gajah antara lain : lomba mewarnai dan menggambar untuk tingkat Taman Kanak-kanak hingga SMA, pencanangan POPM dan minum obat bersama, penyerahan akta eliminasi Filariasis dari ibu Menteri kepada empat kabupaten kota yaitu Kab Bandung, Tangerang, Rote Ndao, dan Merauke.


Sebagai masyarakat kita sanggup ikut mencegah penyakit kaki gajah dengan membersihkan lingkungan, membuang sampah pada tempatnya dan menggunakan lotion anti nyamuk supaya tidak tergigit nyamuk yang membawa cacing filaria. 

Mari Sukseskan Indonesia Bebas Kaki Gajah dengan berbagi info dan mengajak masyarakat aktif memeriksakan kesehatan secara rutin di Puskesmas atau dokter terdekat. 






Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel