Kisah Inspiratif Dua Orang Cowok Yg Bercita-Cita Menjadi Orang Sukses & Terkaya



Kisah inspiratif dua orang cowok yang bercita-cita menjadi orang sukses dan terkaya ini merupakan kisah teladan dari negara Italia.Tidak terang apakah ini kisah konkret atau fiktif,namun kisah ini mengandung pelajaran yang cukup baik di jadikan pola dan materi motivasi serta renungan bagi kita yang mau hidup berubah serta ingin mencapai kebebasan dan kesuksesan dalam hal keuangan,kaya raya menjadi pengusaha sukses mempunyai uang,kekayaan dan penghasilan yang berlimpah-limpah dari hasil usaha yg di mulai dari nol.

Sebelum kita lanjut kisah inspiratif mengenai dua orang erat yang punya harapan atau impian yang mulia untuk menjadi orang kaya raya ini,kami informasikan di sini bahwa kisah ini di kutip dari buku The Parable Of Pipline,yang menceritakan wacana bagaimana menciptakan kanal pipa kekayaan untuk menghasilkan uang melimpah-limpah yang sanggup terus mengalir tiada henti.
Dalam kisah yang sangat menginspirasi ini,dua cowok yang punya impian menjadi orang tersukses dan kaya ini merupakan dua orang bersaudara sepupuh sekaligus bersahabat,yang satu mempunyai postur badan yang besar dan kekar.Sedangkan yang satunya lagi mempunyai postur badan yang kecil dan kurus.

Pertanyaan,siapakah yang anda contohi dalam kisah inspiratif ini? Atau akan menjadi ibarat siapa anda sesudah membaca kisah kedua orang cowok ini?

Inilah kisah Inpiratif selengkapnya....

Pada ketika itu yakni pada tahun 1801,Pada sebuah lembah di Italia

Kisah inspiratif dua orang cowok yang bercita Kisah Inspiratif Dua Orang Pemuda Yg Bercita-Cita Menjadi Orang Sukses & Terkaya


Awal kisah,pada ketika itu ada dua orang muda dan bersaudara sepupuh yang tinggal di lembah sebuah kampung.Kedua orang bersaudara ini di kenal mempunyai semangat dan ambisi yang besar lengan berkuasa untuk merubah nasib hingga mencapai kemajuan.

Orang yang pertama berjulukan Pablo yang bertubuh tinggi,kecil dan kurus,dan yang satunya lagi berjulukan Bruno yg mempunyai postur badan tinggi,besar dan kekar..Kedua orang bersaudara ini tinggal dalam rumah yang berdampingan di sebuah desa kecil di sekitar lembah itu.

Kedua orang yang punya harapan atau impian yang sama ini ialah merupakan cowok yang penuh semangat,tekad,serta berkemampauan tinggi,memendam harapan yang sama tinggi.Bahkan juga sama-sama ingin mengampai bintang di langit untuk mewujudkan impian-impiannya.

Keduanya sering berkhayal,di mana pada suatu ketika nanti mereka akan menjadi orang yang paling kaya di desa mereka.

Mereka berdua sama-sama cemerlang dan sangat tekun dalam bekerja atau berusaha.Hal yg mereka berdua perlukan hanyalah kesempatan atau peluang untuk mewujudkan impian mereka itu dalam kehidupan nyata.

Kata pepatah,untuk mencapai sukses,kesiapan haruslah bertemu dengan kesempatan.Dalam arti,keduanya harus sama-sama siap dan ada.

Pada suatu hari,apa yang mereka tunggu selama ini pun datang.

Kesempatan atau peluang itu bagaikan muncul tiba-tiba dan tak terduga...

Pada ketika itu,kepala desa mencari dan membutuhkan orang untuk bekerja membawa air dari sungai yg terletak di pinggir desa menuju ke daerah penampungan air yang tertelatak di tengah desa tersebut.Dan pekerjaan itu di percayakan kepada dua orang bersaudara yang berjulukan Pablo dan Bruno.

Kedua bersaudara itu di percayakan oleh kepala desa untuk bekerja mengangkut air ke desa mereka alasannya di nilai mempunyai kemampuan bekerja dengan baik.

Selanjutnya,tanpa menunggu perintah kepala desa,keduanya pun pribadi membawa dua baskom dan segera menuju suangai.

Sepanjang siang dalam bekerja keduanya mengangkut air dengan ember.Dan menjelang sore daerah penampungan air air pun sudah penuh hingga ke permukaan.

Kepala desa memberi upah atau menggaji keduanya menurut jumlah baskom air yang masing-masing mereka bawa.

Kedua orang bersaudara itu dengan bersenang hati mendapatkan upah atas jerih payahnya.

"Wow,apa yang kita cita-citakan selama ini akan tercapai," teriak Bruno dengan perasaan sangat gembira."Rasanya sulit di percaya kita mendapatkan penghasilan sebanyak ini."

Namun,Pablo tidak berhenti hingga di situ.Dirinya tidak merasa yakin begitu saja.Ketika pulang ke rumah,Pablo mencicipi punggungnya nyeri.

Kedua telapak tanganya juga lecet-lecet,semua itu terjadi alasannya beliau membawa dua baskom berat berisi air yang di bawanya bolak balik dari sungai ke penampungan air sepanjang hari itu.

Begitu pagi tiba,perasaannya menjadi kecut alasannya harus pergi bekerja lagi mengangkut air.Rupanya beliau tidak ingin punggung dan tangannya bermasalah lagi.

Oleh alasannya itu Pablo justru menjadi berpikir keras mencari nalar atau ide,bagaimana caranya mengangkut air dari sungai ke desa tanpa harus terluka,dan tanpa harus menanggung rasa nyeri di punggung,serta tanpa melaksanakan hal itu seumur hidupnya.

Kisah Inspiratif,Pablo Menjadi Si Manusia Saluran Pipa Yang Sukses

"Bruno,aku menemukan ide dan punya rencana,"kata Pablo keesokan harinya sesudah semalaman beliau tidak bisa tidur alasannya memikirkan solusi pekerjaan mereka.

Kisah inspiratif dua orang cowok yang bercita Kisah Inspiratif Dua Orang Pemuda Yg Bercita-Cita Menjadi Orang Sukses & Terkaya


Sambil membawa ember,mereka pun menuju ke sungai.Pablo melanjutkan,"Daripada kita mondar-mandir membawa baskom ke sungai dan hanya mendapatkan beberapa sen per hari,mengapa tidak sekalian saja kita membangun pipa kanal air dari sungai ke desa kita."

Mendengar apa yang di katakan Pablo tersebut,Bruno terkejut dan pribadi menghentikan langkahnya dengan tiba-tiba.

"Saluran pipa air? Ide dari mana itu? Kata Bruno dengan tegas,"kita kan sudah punya pekerjaan yang sangat anggun dan bisa menghasilkan uang banyak dengan mudah,Pablo."

"Aku bisa membawa 100 baskom air sehari dengan upah 1 sen per ember.Berairti penghasilan kita bisa mencapai 1 dolar perhari.Aku akan menjadi orang kaya.

Dengan penghasilan sebesar 1 dolar perhari,ini berarti pada setiap final ahad saya bisa membeli sepasang sepatu baru.Pada setiap final bulan saya bisa membeli seekor sapi.Lalu,setelah enam bulan,aku bisa membangun sebuah rumah kecil.Kau melihat,tidak ada pekerjaan yang sama menguntungkan mengangkut air di desa ini.Lagi pula,pada setiap final ahad kita menerima libur.

Bahkan setiap tahun kita juga mendapatkan cuti selama dua ahad dengan honor penuh.Kita akan hidup dengan sangat layak di lihat dari sudut mana pun.Jadi,buang jauh-jauh idemu untuk membangun kanal pipa air itu."

Tapi,Pablo si insan kanal pipa tidak putus asa.Dia bersikeras dan teguh pada idenya itu.Dengan sabar beliau menerangkan bagaimana proses membangun kanal pipanya itu kepada saudaranya yang juga sekaligus sahabatnya itu.Bruno tak tertarik sedikit pun dengan tawaran Pablo.

Karena tidak mendapatkan tanggapan positif atas penawaran idenya itu,akhirnya Pablo pun menetapkan untuk bekerja paruh waktu saja.Dalam arti,dia tetap bekerja mengangkut ember-ember air,sementara sisa waktu kerjanya dan di tambah hari libur final pekannya beliau manfaatkan untuk bekerja membangun kanal pipanya itu.

Sejak awal melaksanakan pekerjaan barunya ini,dia sendiri telah menyadari bahwa akan sulit baginya membagun kanal pipa itu dari sungai ke desanya.

Menggali di tanah keras yang mengandung kerikil terang tak kalah menyakitkannya dengan luka lecet dan punggungnya nyeri alasannya di tambah dengan mengankut air.

Pablo juga sadar,karena upah yang beliau terima kini menurut jumlah baskom yang di angkatnya akan menciptakan penghasilannya secara otomatis menurun.

Dia juga sudah sangat paham,di butuhkan waktu 1 atau 2 tahun bekerja keras sebelum kanal pipanya itu bisa berfungsi ibarat di harapkan.

Namun,Pablo tetap teguh dengan keyakinannya.Dia tahu persis akan impian dan cita-citanya.Dia tetap yakin akan berhasil nantinya.

Oleh alasannya keyakinannya yang sangat besar lengan berkuasa dan bundar itu,dia terus bekerja tanpa kenal lelah.

Pablo Di Ejek Orang-Orang Kampung,Saudaranya Bruno Menganggap Dia Bodoh

Melihat apa yang di lakukan Pablo,orang-orang desa dan Bruno mulai mengejek Pablo.Mereka menyebutnya ,Pablo si insan kanal pipa,"

Sementara Bruno ketika ini punya penghasilan 2 kali lipat dibandingkan penghasilan Pablo.Selain itu,Bruno juga hampir setiap ketika membangga-banggakan rumah gres yang berhasil dibelinya.Dia juga selalu menyampaikan bahwa Pablo ndeso dikarenakan telah meninggalkan pekerjaan yang jelas-jelas menghasilkan banyak uang itu.




Bruno merasa gembira alasannya ia juga telah berhasil ,membeli seekor keledai lengkap  dengan pelana yang terbuat dari kulit baru.Ia menambatkan keledainya itu di rumah barunya yang kini terdiri dari dua lantai.

Selain itu,dia juga membeli baju-baju gres yang indah dan hampir selalu terlihat makan di warung-warung atau restoran.Panggilan sehari-harinya juga telah berubah.Kini orang-orang memanggil beliau dengan Mr.Bruno.

Orang-orang pun selalu menyambutnya ke mana pun ia pergi.Bruno juga tak segan-segan mentraktir para penyambutnya dengan minum-minum di bar.Karena mereka selalu ikut tertawa ketika Bruno menceritakan lelucon-leluconya.

Tindakan-Tindakan Kecil Dengan Hasil Besar Yang Di Lakukan Pablo

Kini,pemandangan kontras mulai terlihat di antara kedua saudara yang sekaligus sahabat itu.Sementara Bruno asyik santai di daerah tidur gantung berupa jaring pada sore hari di final minggu.Pablo tanpak terus bekerja sambil bermandi keringat menggali kanal pipanya.

Pada bulan-bulan awal,Pablo memang tak mengambarkan hasil apapun dari usahanya menggali kanal pipanya.Tanpak betul bahwa pekerjaannya sangat berat,bahkan jauh lebih berat daripada pekerjaan yang di lakukan oleh Bruno.Karena selain harus tetap bekerja pada final minggu,Pablo juga bekerja lembur pada malam hari.

Tapi Pablo selalu mengingatkan pada dirinya sendiri bahwa harapan masa depan itu sesungguhnya dibangun menurut pada usaha yang dilakukan hari ini.

Dari hari ke hari beliau terus melaksanakan pekerjaan dan usahanya menggali sejengkal demi sejengkal...

Pepatah yang selalu diingat Pablo ialah sedikit demi sedikit,lama usang menjadi bukit.Dia selalu menghibur dirinya dengan selalu bersenandung ria tiap kali mengayunkan cangkulnya ke tanah yang mengandung kerikil karang.

Proses kerja terus membuahkan hasil,pekerjaan dari satu senti meter menjadi dua senti meter,sepuluh senti meter,satu meter,dua puluh meter,seratus meter dan seterusnya.Pablo pun sudah mulai bergembira melihat hasil kerja kerasnya.

Ibarat pepatah yang lain lagi,bersakit-sakit dahulu,bersenang-senang kemudian.Kata-kata itu selalu beliau tanamkan pada dirinya sendiri sesudah beliau kembali ke rumahnya yang sederhana sepulang dari bekerja.

Tubuhnya pun amat lelah sesudah seharian bekerja menggali pipa.Dia juga sudah bisa memperkiraan keberhasilan yang akan dicapainya.

Pablo bekerja dengan melaksanakan pola tindakan sebagai orang sukses.Caranya setiap hari beliau menetapkan sasaran atau sasaran yang akan dicapainya.Dia kemudian akan berusaha keras untuk mencapainya,hari itu juga Pablo sangat yakin,kerja kerasnya akan menghasilkan kekayaan yang jauh lebih besar daripada tenaga dan waktu yang sudah beliau keluarkan ketika ini.

"Fokuslah pada imbalan yang akan kau peroleh dari pekerjaan." Kata-kata itu terus diingat Pablo,dan beliau ulang-ulang setiap hendak pergi tidur.Sementara hampir setiap saat,dari kafetaria desa beliau selalu mendengar gelak tawa yang kerap mengirinnya ke alam mimpi.

Fokus,fokus,fokus dan imbalannya niscaya jauh lebih besar.

Keadaan Menjadi Terbalik,Pablo Menjadi Pengusaha Sukses,Bruno Tertinggal..
Hari berganti minggu,dan ahad berganti bulan.Pada suatu hari,Pablo sadar,ternyata kanal pipanya sudah tanpak setengah jadi.Artinya,dia perlu berjalan separuh dari jarak yang beliau tempuh untuk mengambil air sungai tersebut.

Waktu yang tersisa beliau pergunakan untuk menuntaskan kanal pipanya.Saat-saat penyelesaian kanal pipa pun semakin dekat dan nyata.

Setiap ketika beristrahat,Pablo menyaksikan sahabatnya Bruno yang terus saja mengangkat ember-ember berisi air menuju ke penampungan di desa mereka.Bahu Bruno juga sudah tampak semakin usang semakin membungkuk.

Saat mengankat baskom berisi air tanpak wajah Bruno menyeringai kesakitan,meski sering berusaha beliau sembunyikan hal itu menimpanya.Langkah kaki Bruno juga sudah semakin melambat jawaban bekerja keras setiap hari.Bruno merasa murung dan kecewa alasannya merasa ditakdirkan untuk terus menerus mengangkat ember-ember berisi air setiap hari sepanjang hidupnya.

Saat ini Bruno juga sudah jarang tampak bersantai-santai ditempat tidur gantungannya.Ternyata beliau lebih sering terlihat di bar.

Begitu melihat kedatangan Bruno,orang-orang di kafetaria biasanya akan berbisik,"Eh,lihat Bruno,si insan ember." Mereka juga saling tertawa geli ketika beberapa orang mabuk menirukan postur badan Bruno yang sudah membungkuk dan caranya berjalan pun semakin tampak berseok-seok.

Bruno juga tidak pernah lagi mentraktir teman-temannya di bar,atau menceritakan lelucon2 tanda kegingarangan.Dia lebih suka duduk menyendiri di sudut gelap yang ditemani botol-botol miuman keras di sekelilingnya.

Pada akhirnya,terjadi juga kegemparan di desa itu,di mana ketika paling senang bagi Pablo pun tiba.Saluran pipa yang di bangunya sudah selesai.Hampir semua orang desa berkumpul ketika air mulai mengalir dari kanal pipanya menuju ke penampungan air di desa.

Sekarang,desa itu sudah bisa mendapatkan pasokan air higienis secara tetap.Bahkan,di antara warga desa yang sebelumnya tinggal agak jauh dari daerah itu,kemudian pindah,mencari daerah yang lebih dekat dengan penampungan air itu.

Setelah kanal pipa seleasi,Pablo tidak perlu lagi membawa-bawa ember.Karena airnya akan terus mengalir,baik sedang bekerja atau pun sedang tidur dan beristrahat santai.

Air terus mengalir,baik beliau sedang makan,tidur,atau pun bersantai-santai.Air itu tetap mengalir di final minggu,ketika beliau sedang menikmati banyak hiburan dan permainan.Semakin banyak air yang mengalir ke desa,ini berarti semakin banyak pula uang atau penghasilan yang mengalir ke kantong Pablo.

Pablo yang tadinya terkenal  dengan julukan Pablo si insan pipa," kini menjadi semakin populer dengan julukan Pablo si insan ajaib.

Para politikus di Italia memuji-muji pablo alasannya visi misinya jauh ke depan.Mereka bahkan meminta Pablo untuk mencalonkan diri sebagai walikota.Tetapi,Pablo paham sekali terhadap apa yang sesungguhnya beliau capai bukanlah sebuah keajaiban.Semua itu bagi Pablo bekerjsama barulah merupakan langkah awal dari suatu pencapaian harapan besar yang mulia.

Memang benar,karena nyatanya Pablo masih mempunyai planning yang jauh lebih besar daripada yang sudah di hasilkan di desanya.

Pablo sesungguhnya berencana membangun salauran pipa kekayaannya ke seluruh dunia.

Pablo Mengajak Teman-Temannya Untuk Membantu

Ternyata dengan hadirnya kanal pipa air menciptakan Bruno si insan Ember kehilangan pekerjaan.Pablo sangat prihatin melihat saudaranya yang juga sahabatnya itu hingga merasa perlu mengemis minuman di luar.Karena merasa iba,Pablo ingin menemui Bruno.

"Bruno,maksud saya tiba ke sini untuk meminta bantuanmu,"kata Pabio.

Bruno meluruskan dulu bahunya yang bengkok,baru menjawab,"kau jangan menghina saya yah."

Oh tidak wahai saudaraku,saya tiba ke sini bukan bermaksud untuk menghina.Tetapi saya justru tiba ingin memperlihatkan peluang bisnis yang amat bagus.

Sebagaimana yang kau ketahui,dua tahun lamanya saya bekerja untuk menyelasaikan pembangunan kanal pipa saya yang pertama." Tetapi juga,selama dua tahun tersebut saya berguru banyak hal,saya menjadi tahu,alat-alat apa saja yang harus saya pergunakan."

"Selain itu,saya juga lebih paham wacana daerah mana yang harus saya cangkul duluan,dan daerah mana yang keras dan sulit untuk di cangkul.Saya juga semakin mengerti,di mana daerah untuk menanam pipa-pipa itu,"

"Selama bekerja,saya juga rajin mencatat apa yang telah saya lakukan.Oleh alasannya itu pula,sekarang ini saya telah bisa membuatkan sebuah cara yang lebih baik untuk membangun kanal pipa-pipa lainnya."

Setelah membisu sejenak untuk merenung,Pablo melanjutkan lagi tawarannya."Sebetulnya saya bisa saja membangun kanal pipa itu sendirian dalam waktu setahun.Tetapi,rasanya saya harus berpikir,untuk apa saya harus menghabiskan waktu satu tahun untuk membangun satu kanal pipa itu.Rencana saya ialah mengajak kau dan orang-orang lain yg tertarik cara membangun pipa."

"Nantinya kau dan orang-orang yang sudah saya ajari ikut lagi mengajarkan kepada orang-orang gres lainya lagi.Begitulah seterusnya..Sampai suatu ketika nanti setiap desa di wilayah ini sudah mempunyai kanal pipa.Saluran-saluran pipa itu akan menyebar ke setiap desa di negara kita.Bahkan pipa-pipa ibarat ini akan ada di semua desa seluruh dunia."

"Coba kau renungkan baik-baik," lanjut Pablo,nantinya kita bisa mendapatkan sejumlah uang untuk setiap galon air yang di alirkan melalui kanal pipa-pipa tersebut.Semakin banyak air yg mengalir melalui kanal pipa-pipa,maka semakin banyak pula uang yang masuk ke kantong kita.Pipa yang gres saya buat ini,sebenarnya bukanlah final dari harapan saya.jutru pipa saya itu merupakan awal dari cita-cita."

Akhirnya Bruno sadar betapa besar potensi peluang bisnis yang ditawarkan oleh saudara sepupunya itu.Dia pun tersenyum,kemudian mengacungkan tangannya yang lecet-lecet kepada saudaranya.Mereka pun berjabat tangan,dan berpelukan,bagaikan dua orang sahabat usang yang sudah usang tidak berjumpa.

Baca juga : Kisah Nyata Anak Panti Asuhan Yang Menjadi Pengusaha Sukses Di Indonesia

Peluang Usaha Saluran Pipa di Dunia Pembawa Ember

Singkat cerita,tahun demi tahun berlalu bagaikan tak terasa.Pablo dan Bruno sudah usang menikmati pensiun kaya dengan kehidupan yang nyaman dan menyenangkan dalam kesuksesan yang mereka impikan.

Usaha bisnis kanal pipa mereka yang telah populer diseluruh dunia itu terus menerus mengalirkan uang hingga ratusan juta dolar pertahun ke dalam rekening-rekening bank mereka.

Ketika mereka berjalan-jalan di desa,kadang-kadang mereka melihat ada beberapa orang cowok .Pemuda-pemuda itu tampak sangat sibuk mengangkut air dengan ember.

Kedua sahabat dari masa kecil itu selalu mengajak para cowok ibarat itu untuk berbincang-bincang.Mereka berdua selalu menceritakan kisah perjalanan hidup mereka sebagai pembawa baskom hingga kemudian sukses menjadi pembangun kanal pipa.

Mereka berdua kemudian menawaran pertolongan untuk membangun kanal pipa air -untuk menghasilkan uang.Tetapi hanya sedikit diantara cowok itu yang mau mendengarkan dan mengikuti nasihat  mereka,dan berusaha memanfaatkan peluang untuk melaksanakan usaha membangun kanal pipa mereka sendiri.

Memnag menyedihkan,ketika melihat banyak di antara para cowok pembawa baskom menolak tawaran tersebut.Bruno sering merasa heran,dengan alasan-alasan yang selalu mereka kemukakan.

"Saya tidak ada waktu."

"Teman saya bilang beliau mengenal orang yang sudah berusaha membangun kanal pipa tetapi ternyata gagal juga."

"Hanya mereka yang terlebih dulu terjun dalam kanal pipa ini yang risikonya bisa sukses."

"Saya tahu,ada orang yang pada risikonya merugi alasannya membangun kanal pipa ibarat itu.Jadi,saya tidak mau rugi alasannya mengikuti jejak mereka."

"Seumur hidup,saya hanya mengenal pekerjaan saya sebagai pengangkut ember,saya tetap mempetahankan profesi saya itu."

Pablo dan Bruno benar-benar merasa prihatin ketika melihat mental para cowok pembawa baskom ini.Keduanya menyadari,ternyata ada aneka macam orang yang tidak punya visi wacana masa depan mereka.Tetapi risikonya mereka pasrah saja.



Mereka berdua sadar bahwa hidup di dunia yang masih di dominasi oleh orang-orang dengan mental si pembawa baskom ini,semuanya bisa terlihat statis.Hanya sedikit saja mereka yang berani dan punya ambisi untuk mencapai kesuksesan meraih kekayaan besar secara cerdas melalui kanal pipa air penghasil uang berlimpah.


Itulah kisah inspiratif dua orang cowok yang bercita-cita menjadi orang tersukses dan terkaya di desanya,yang mengandung pelajaran berharga dan menginspirasi serta untuk memotivasi kita semua.Oh yah,jika anda merasa artikel ini bermanfaat,silahkan luangkan sedikit waktu anda untuk membagikan goresan pena ini ke sahabat atau saudara anda.Berbagi yang bermanfaat itu indah dan nikmat.Salam sukses.

Baca juga : Kisah Nyata Para Pengusaha Sukses Muda Indonesia Merintis Bisnis Beromset Miliaran Dari Nol



Sumber https://kunci-sukseszone.blogspot.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel