Gempa Bumi Kembali Guncang Lombok Dan Bali Hari Ini

Gempa bumi kembali terjadi di Bali dan Nusa Tenggara Barat, terutama di Lombok sebagian kota di Sumbawa, Minggu (29/07). Gempa yang berkekuatan 6,4 skala richter itu dilaporkan menewaskan sejumlah orang.




Juru Bicara dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, menyebutkan bahwa sampai sekitar pukul 9.20 WITA, gempa susulan terjadi sampai 66 kali.

Hingga info ini diturunkan, otoritas dari pihak setempat masih terus menghitung korban luka maupun tewas. Sutopo menyebut setidaknya 10 orang telah dinyatakan meninggal dunia akhir gempa ini.

Delapan korban yang meninggal berada di Lombok Timur sementara dua lainnya merupakan warga Lombok Utara.

Satu dari 10 korban tewas itu berstatus warga negara Malaysia.

Sementara itu terdapat pula sekitar 40 orang yang terluka dan dilarikan ke sentra kesehatan. Sementara itu, lindu itu juga merusak puluhan rumah.

Gempa susulan terbesar tercatat berkekuatan 5,7 skala richter. Warga di banyak sekali daerah gempa dilaporkan berhamburan keluar rumah, termasuk para turis yang keluar dari hotel di daerah pariwisata setempat.

"Masyarakat di Lombok Timur dan Kota Mataram mencicipi gempa dengan guncangan keras selama 10 detik," kata Sutopo melalui keterangan tertulis Lalu Muhammad Iqbal, Direktur Perlindungan WNI pada Kementerian Luar Negeri, mengaku mencicipi gempa besar lengan berkuasa di daerah Senggigi, Lombok. Ia berada di daerah wisata itu ketika gempa terjadi.

"Sangat terasa alasannya berdekatan dengan Lombok Utara. Para turis berhamburan keluar dari hotel alasannya takut," kata Iqbal kepada BBC News Indonesia.

Titik sentra terjadinya gempa
Adapun, gempa yang diduga akhir akivitas Sesar Naik Flores itu juga menjadikan longsor di Gunung Rinjani. Jalur pendakian gunung itu sekarang ditutup untuk umum.
Dinas Sosial NTB menyatakan ketika ini tengah mendata jumlah korban dan seluruh kerusakan bangunan yang terjadi, termasuk puskesmas dan beberapa tempat kesehatan yang awalnya dibutuhkan menjadi tempat evakuasi.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Dwikorita Karnawati meminta masyarakat Bali dan NTB tetap meragukan potensi gempa susulan. 

Menurut dari hasil  catatan, sejumlah gempa bumi juga pernah melanda Bali dan NTB pada bulan Maret tahun 2017 silam, gempa yang terjadi di daerah itu tercatat berkekuatan 6,4 SR sementara pada Agustus 2017 sebesar 5,1 SR.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel