Krakakoa Cokelat Berkualitas Tinggi Dari Petani Indonesia
Indonesia sebagai negara penghasil rempah-rempah mempunyai beberapa komoditas unggulan yang dikenal hingga manca negara menyerupai kopi, cokelat, tembakau, cengkeh dan lain-lain. Sayangnya banyak petani cokelat yang kurang mendapat perhatian sehingga hasil produksi kualitas tidak tahan lama, dijual dengan harga rendah dan masyarakat lebih suka cokelat impor yang lebih terkenal.
Melihat kondisi petani cokelat Indonesia yang masih kurang sejahtera, Sabrina Moestopo bekerja eksklusif dengan seribu petani di Lampung. Semua kawan petani cokelat dengan merk "Krakakoa" diberi pembinaan dua bulan wacana praktek dan metode pertanian yang berkelanjutan.
Krakakoa Coklat Lampung
Setiap proses sebelum dan setelah panen diperhatikan dengan baik mulai dari cara fermentasi dan cara jemur hingga mencicipi produk cokelat yang sudah jadi. Dengan begitu petani tidak hanya memikirkan harga jual tapi kualitas produk yang dihasilkan. Melihat kerja keras petani yang tidak mudah, Krakakoa berani membayar tiga kali lipat dari hasil panen pada umumnya.
Usaha Krakakoa membina petani lokal di Sumatera sekarang juga tersebar di pulau Kalimantan, Sulawesi dan lainnya berhasil mendapat penghargaan. Prestasi yang berhasil diraih antara lain mendapat Academy Of Chocolate kategori perak dan perunggu tahun 2017 di Inggris. Prestasi ini tentu membanggakan dan menunjukan jikalau diberdayakan dengan baik petani dan produk Indonesia sanggup berprestasi di tingkat global.
Sebagai pecinta cokelat, saya tertarik dengan tujuan yang mulia dan produk Krakakoa yang unik. Biasanya produk cokelat yang saya rasakan berupa minuman, cokelat batang, dan es krim. Beruntung saya sanggup mencicipi produk Krakakoa setelah mendaftar pada Revu yang lalu dikirim produknya.
Produk Krakakoa yang saya terima di bulan November 2018 ada dua jenis yaitu Mixed Spices yang berwarna oranye dan Coconut & Cashew berwarna hijau. Dua-duanya berukuran 100 gram, sudah mendapat label halal dari MUI, tidak mengandung protein gluten, tidak mengandung susu, dan kondusif dikonsumsi bagi vegetarian.
Saat mencoba yang Mixed Spices bentuknya unik alasannya yaitu berukuran kecil berwarna cokelat kehitaman. Rasanya juga agak pahit dan ada aroma rempah yang unik sehingga ketika dimakan tidak menjadikan kekenyangan yang biasa saya rasankan ketika memakan cokelat.
Untuk yang jenis Coconut Cashew bentuknya juga unik alasannya yaitu kacang mete, kelapa dan cokelat melekat jadi satu sehingga menghasilkan rasa unik perpaduan cokelat, kelapa dan kacang mete. Wangi rempah-rempah, buah-buahan, dan rasa pahit mucul alasannya yaitu proses fermentasi selama tujuh hari yang menghasilkan aroma alami.
Keunikan inilah yang belum pernah saya temui di produk cokelat lainnya yang banyak memakai susu dan gula. Proses fermentasi inilah banyak dilewatkan petani alasannya yaitu tidak ingin menambah ongkos produksi sehingga memakai gula untuk menutupi rasa.
Harga Krakakoa yang saya rasakan yaitu Rp 60.000. Harga ini memang lebih mahal dari harga cokelat pada umumnya namun harga ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani sehingga menghasilkan produk yang berkualitas. Krakakoa dijual mulai dari harga Rp 17.500 - Rp 125.000 dengan cita rasa yang unik dan materi berkualitas dari petani Indonesia.
Saatnya kita mendukung produk Indonesia dengan membeli yang layak semoga nasib para petani sanggup lebih baik. Krakakoa sanggup dibeli di beberapa toko yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Semarang, Bali, Yogyakarta, dan di beberapa negara menyerupai Singapura, Jerman, Belanda.
Info lengkap mengenai Krakakoa sanggup dilihat di situs www.krakakoa.com dan akun instagram @krakaoa.