Cara Memilih Stop Loss Dalam Trading Forex

cara untuk memilih stop loss dalam trading forex Cara Menentukan Stop Loss Dalam Trading Forex

Cara Menentukan Stop Loss Dalam Trading Forex, Melihat pergerakan GBP pada sesi Asia hari ini 6 Oktober 2016, banyak trader yang tidak menyangka bahwa pergerakan GBP dapat merosot begitu tajam.

Banyak sekali yang mengeluh terkena margin call sebab tidak meletakan stop loss pada open posisinya. Ketika margin call itu sudah terjadi, maka trader tersebut gres sadar bahwa meletakan stop loss yakni hal penting yang harus dilakukan dalam trading forex.

Awal mulanya stop loss dianggap sebagai alat yang merugikan sebab akan membatasi potensi profit seseorang. Hal ini didasarkan pada pengalaman yang mereka alami sebelumnya, sehingga mereka dapat menyampaikan bahwa dengan meletakan stop loss pada titik tertentu,  akan membuang peluang profit yang sudah mereka prediksikan sebelumnya, sebab mereka menganggap bahwa intinya harga akan bergerak naik turun dan karenanya menyentuh sasaran profit yang sudah mereka tentukan.

Namun sebenarnya mereka lupa atau sedang  mengesampingkan realita bahwa dalam trading forex tidak ada yang pasti, dapat saja harga berbalik arah menuju sasaran profit yang sudah mereka tentukan sebelumnya atau justru muncul kemungkinan lainya yaitu harga akan jauh bergerak meninggalkan sasaran profit.

Kemungkinan resiko terberat dari floating negatif tersebut yang tidak mempunyai nilai batas maksimal yakni terjadinya margin call pada akun mereka.

Seperti yang telah di bahas pada artikel sebelumnya bahwa faktor terpenting dalam hasil trading secara keseluruhan dalam waktu tertentu yakni bagaimana kita menerapkan money management yang betul serta memikirkan nilai resiko dan reward yang akan kita peroleh apabila kita mengambil keputusan untuk melaksanakan open posisi.

Dengan mengikuti hukum money management yang betul, maka tentu saja tindakan tersebut akan meminimalkah resiko terjadinya margin call pada akun kita. Selain itu dengan mengatur money management secara benar dalam hal ini nilai resiko dan rewardnya, maka apabila terjadi kerugian dari satu open posisi yang telah kita lakukan, kita masih ada kesempatan lain untuk membenahi akun dan menambah kembali pundi-pundi profit yang telah kita kumpulkan.

Dengan tidak meletakannya stop loss dalam trading kita, maka akan muncul kemungkinan besar bahwa profit yang telah kita peroleh akan ludes terseret oleh satu  open posisi yang mempunyai hasil mines yang sangat jauh nilainya dibanding hasil profit yang telah kita kumpulkan.

Apabila hal ini terjadi maka kemungkinan trader tersebut akan merasa putus asa dan menganggap trading merupakan bisnis yang tidak pasti, lebih cenderung beresiko tinggi dan merugikan.

Pertimbangan Resiko dan Reward.

Dalam melaksanakan trading forex, sebenarnya kita diberi keleluasaan dalam memilih resiko dan reward yang akan kita tanggung maupun kita terima.

Nilai ini tidak terikat oleh apapun dalam artian kita bebas seberapa maksimal resiko yang sanggung kita tanggung dan seberapa maksimal reward yang mampu kita terima.

Namun tentu saja semuanya itu harus melihat range support dan resistance yang ada serta sistem trading yang kita lakukan, apakah scalping, daily trading, atau swing trading.

Artikel Menarik Lainnya:
Cara Menentukan Support dan Resistance

Sistem trading yang kita lakukan sangat kuat terhadap nilai resiko dan reward tersebut, hal ini sebab sistem trading tersebut bekerjasama dengan rentang waktu dalam kita melaksanakan aktifitas trading.

Dalam menerapkan sistem money management yang betul, tentu saja kita akan melihat dari tingkat resiko dan reward yang dapat kita peroleh dari satu open posisi  yang kita lakukan. Resiko dan reward ini dapat kita setel atau tentukan semenjak awal dengan meletakkan stop loss dan sasaran profit .

Kembali mengingat sistem money management yang sudah di bahas pada artikel lainnya, bahwa setiap open posisi yang kita lakukan, hendaknya memperlihatkan peluang resiko dan reward minimal sebesar 1:1, apabila nilainya lebih kecil dari angka tersebut maka sebaiknya kita mengurungkan niat untuk open posisi dan mengambil perilaku untuk menunggu moment yang lebih tepat. (Baca: Rumus Sederhana Menerapkan Money Management).

Menunggu moment yang sempurna akan terasa lebih bijaksana dibandingkan dengan memakasakan masuk market dengan tingkat resiko yang jauh lebih besar dari peluang profit yang kita peroleh.

Ketika floating negatif terjadi dengan resiko yang jauh lebih besar maka akan menjadikan kesalahan-kesalahan yang tidak perlu menyerupai melaksanakan cut loss dengan nilai kerugian yang jauh lebih besar dari profit yang kita miliki.

Sebetulnya teori perihal money management sudah sering kita dengar dan pelajari melalui artikel-artikel di internet, namun terkadang trader melupakan hal tersebut, sehingga saat terjadi kesalahan dalam melaksanakan open posisi maka trader tersebut justru akan melaksanakan hal-hal yang semakin memperparah kondisi trading dengan melaksanakan serangkaian open posisi dengan ukuran lot yang tidak sesuai dengan besaran akun yang dimiliki.

Kondisi tersebut tentu saja akan merusak money management yang sudah disusun secara rapi sebelumnya. Hasil tamat dari tindakan yang tidak terukur ini kebanyakan akan berakhir dengan margin call.

Cara Menentukan Stop Loss.

Dalam memilih stop loss di trading forex tidak ada cara yang baku dan tertulis secara pasti, hal ini mengingat pergerakan harga yang tidak niscaya dan semua tergantung dari kemauan pasar atau market.

Namun secara umum cara untuk memilih nilai stop loss yang banyak dilakukan oleh para trader profesional yakni mencari titik atau area support dan resistance terdekatnya.

Kenapa harus mencari area tersebut, sebab nilai atau daerah support dan resistance yakni daerah yang mempunyai kemungkinan besar terjadinya break maupun break out, sehingga trader profesional akan mengambil area tersebut sebagai batas maksimal nilai kerugian yang mampu mereka ambil, tentu saja hal itu juga harus mempertimbangkan nilai besaran lot dan akun yang mereka miliki.

Ketika sudah menemukan area support dan resistance maka perlu mengambil beberapa jarak atau pip mengingat dalam trading forex ada selisih harga beli dan jual yang disebut sebagai spread.

Dengan mengambil beberap pip untuk menyesuaikan dengan spread pasangan mata uang tersebut, maka diharpakan batas stop loss tersebut merupakan batasan yang maksimal serta ideal dalam trading kita.

Alat Pencari Area Support dan resistance

Dalam memilih area support dan resistance sendiri kita sudah diberi kemudahan yang memadahi dalam metatrader 4 yaitu diantaranya garis trendline dan garis horisontal, fibonacci retracement, pivot point, serta indikator moving average.

Dalam perkembangannya kini ini berbagai indikator yang sudah dimodifikasi untuk memperlihatkan citra perihal area support dan resistance tersebut. Indikator tersebut dapat kalian cari di lembaga menyerupai mql5.com dan lain sebagainya. (Baca: Cara Memasang Indikator Eksternal Pada Metatrader 4).

Peristiwa hari ini dengan muculnya pergerakan ekstrim pada matauang GBP, cukup memperlihatkan peringatan pada kita bahwa meletakan stop loss pada setiap open posisi merupakan hal yang sudah benar dan hal tersebut sangat penting dan perlu kita lakukan sehingga akun kita terhindar dari kerugian yang parah menyerupai margin call.

Hal tersebut juga memperlihatkan citra kepada kita bahwa sebaik apapun sistem trading kita, serta indikator yang kita gunakan namun tidak didukung dengan sistem money management yang betul, rapi dan teratur maka efek paling parah yang dapat terjadi yakni habisnya dana kita pada akun trading kita. - Cara Menentukan Stop Loss Dalam Trading Forex.
Sumber https://jurnalforexharianku.blogspot.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel