Jangan Pernah Open Posisi Bila Belum Konfirm

Banyak trader yang mengalami kerugian alasannya ialah mereka open posisi sebelum ada konfirmasi. Konfirmasi sepertinya hal yang dianggap sepele tetapi sangat memilih kesuksesan seseorang dalam bertrading. Konfirmasi juga menyelamatkan trader dari sinyal-sinyal palsu. Seperti kita ketahui bahwa pergerakan harga di pasar forex sangat fluktuatif, hanya bergerak dua arah yaitu naik dan turun. Tetapi, walaupun hanya dua arah pergerakan ternyata banyak trader yang mengalami kerugian atau bahkan mengalami MC. Kesalahan mereka hanya sepele, yaitu open posisi sebelum mendapat konfirmasi apakah harga naik atau turun.

Konfirmasi secara sederhana sanggup diartikan bahwa kejelasan pergerakan harga. Pergerakan harga benar-benar terperinci di awal trend. Biasanya kondisi awal animo ketika harga sudah berada pada area overbought maupun oversold. Pada level-level jenuh harga tersebut biasanya harga akan balik arah, tetapi tidak sedikit justru harga berlanjut dan terus berada di level jenuh tersebut. Jika kita open posisi berlawanan pada ketika harga sudah mencapai titik jenuh maka ada dua kemungkinan yaitu mendapat laba alasannya ialah harga memang benar-benar balik arah (berlawanan dengan harga semula), atau harga berlanjut sampai harga berkutat pada level titik jenuh tersebut. Oleh alasannya ialah itu, kita jangan open posisi ketika harga sudah mencapai level jenuh harga, tetapi harus menunggu konfirmasi. Memang diharapkan kesabaran untuk menunggu momen konfirmasi, tapi tidak mengapa alasannya ialah lebih baik sabar daripada menanggung kerugian.

Bagaimana cara konfirmasi?
  • Hal yang paling utama diharapkan dalam memilih konfirmasi ialah kesabaran dan kedisiplinan.
  • Ketika harga sudah mencapai area oversold maupun overbought jangan open posisi dulu. 
  • Tunggu sampai indikator oscilator (misalnya memakai stochastic, CCI, RSI, dan lain-lain) mengatakan pergerakan meninggalkan garis oversold maupun oversold.
  • Sebelum pergerakan harga meninggalkan level overbought maupun oversold maka kita tahan dulu.
  • Setelah harga meninggalkan level overbought maupun oversold maka kita lihat chart, apakah candle mengatakan perubahan bullish atau bearish.

Contoh Konfirmasi
Konfirmasi BUY
Misalnya kita memakai indikator stochastic
  • Ketika harga sudah berada di area oversold (level 20) maka kita tunggu sampai harga meninggalkan garis level 20.
  • Ketika harga sudah memotong dari bawah ke atas garis level 20 maka kita tunggu sampai candlestick bullish. 
  • Buatlah garis support manual apakah high yang dibuat oleh candle gres lebih tinggi dari candle sebelumnya. Tunggu sampai close candle itu, bila harga close ternyata lebih tinggi dari high candle sebelumnya maka kita open posisi BUY. 
Konfirmasi SELL
Misalnya kita memakai indikator stochastic
  • Ketika harga sudah berada di area overbought (level 70) maka kita tunggu sampai harga meninggalkan garis level 70.
  • Ketika harga sudah memotong dari atas ke bawah garis level 70 maka kita tunggu sampai candlestick bearish. 
  • Buatlah garis resistance manual apakah low yang dibuat oleh candle gres lebih rendah dari candle sebelumnya. Tunggu sampai close candle itu, bila harga close ternyata lebih rendah dari low candle sebelumnya maka kita open posisi SELL.
Dalam pola yang telah disebutkan di atas memakai indikator stochastic sebagai bantuan. Anda sanggup memakai indikator apa saja atau tanpa indikator sama sekali, yang penting ialah konfirmasi. Demikian pentingnya konfirmasi sehingga sinyal yang dihasilkan benar-benar valid sehngga kita memperoleh profit ketika membuka posisi.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel