Tweezer
Tweezer merupakan contoh candlestick yang dibuat oleh dua candle dengan ciri khas mempunyai nilai yang sama high atau low dari dua candle tersebut. Bisa jadi yang sama yaitu nilai close dan open atau nilai shadow. Tweezer memang merupakan contoh candle yang jarang muncul dalam chart, tetapi setidaknya jikalau kita sudah mengenal contoh candle tweezer kita tidak bingung. Pola tweezer ini kemunculannya pada simpulan demam isu sebagaimana pola-pola yang lain. Karena merupakan contoh candle reversal (pembalikan arah). Pola tweezer adakala juga berbentuk dua inverted hammer jikalau berada di bawah, atau dua shooting star jikalau berada di atas, lihat gambar.
Lalu, bagaimana cara memakai contoh tweezer dalam trading forex?
A. Tweezer bottom
Tweezer bottom merupakan contoh candle bullish alasannya yaitu kemunculannya merupakan menunjukan pergerakan harga akan menaik. Biasanya contoh candle ini muncul saat harga sudah oversold dan terletak di paling rendah (lembah).
Adapun ciri-ciri dari contoh tweezer bottom yaitu sebagai berikut:
- Candle pertama berbentuk bullish (sebagai bab dari downtrend)
- Candle kedua berbentuk bearish
- Nilai open pada candle pertama (bullish) sama dengan nilai close pada candle kedua (bearish), sehingga body candle bawah tampak sejajar.
- Atau lower shadow (ekor bawah) pada kedua candle nilainya sama sehingga tampak sejajar.
- Ketika harga sudah mencapai titik jenuh jual (oversold) maka kita amati bentuk candle. Jika muncul tweezer bottom dengan ciri-ciri yang sudah disebutkan tadi maka kita lakukan open buy.
- Gunakan indikator pembantu untuk mengetahui apakah harga sudah mencapai oversold atau juga sanggup memakai garis support. Jika pada garis support muncul contoh menyerupai itu maka entry buy.
B. Tweezer top
Tweezer top merupakan contoh candle bearish alasannya yaitu kemunculannya merupakan menunjukan pergerakan harga akan menurun. Biasanya contoh candle ini muncul saat harga sudah overbought dan terletak di puncak demam isu (puncak tertinggi).
Adapun ciri-ciri dari contoh tweezer bottom yaitu sebagai berikut:
- Candle pertama berbentuk bearish (sebagai bab dari uptrend)
- Candle kedua berbentuk bullish
- Nilai open pada candle pertama (bearish) sama dengan nilai close pada candle kedua (bullish), sehingga body candle atas tampak sejajar.
- Atau top shadow (ekor atas) pada kedua candle nilainya sama sehingga tampak sejajar.
- Ketika harga sudah mencapai titik jenuh beli (overbought) maka kita amati bentuk candle. Jika muncul tweezer top dengan ciri-ciri yang sudah disebutkan tadi maka kita lakukan open sell.
- Gunakan indikator pembantu untuk mengetahui apakah harga sudah mencapai overbought atau juga sanggup memakai garis resistance. Jika pada garis resistance muncul contoh menyerupai itu maka entry sell.