Dark Cloud Cover Dan Piercing Line
Piercing line dan Dark cloud cover merupakan referensi candlestik yang dibuat oleh dua candle. Dengan ciri khas candle kedua berlawanan arah dengan candle pertama dan terjadi gap beberapa pip. Pola Piercing line dan Dark cloud cover sering muncul pada tamat trend, baik pada tamat demam isu bullish maupun tamat demam isu bearish. Jika pada tamat demam isu tersebut muncul referensi Piercing line atau Dark cloud cover maka akan terjadi pembalikan arah market.
Piercing line merupakan referensi bullish sedangkan dark cloud cover merupakan referensi bearish. Artinya, bila muncul referensi piercing line maka diperkirakan harga selanjutnya akan bullish (menaik), sedangkan bila muncul referensi dark cloud cover maka diperkirakan harga selanjutnya kaan bearish.
Piercing Line
Pola Piercing line biasanya terbentuk di tamat downtrend sehingga letaknya di tamat lembah paling bawah. Pola ini terbentuk dari dua buah candle yaitu candle pertama bearish sedangkan candle kedua bullish, dengan terjadi gap agak ke bawah beberapa pips sehingga open candle berada di bawah close candle pertama bearish.
Adapun ciri-cirinya yaitu sebagai berikut:
- Candle pertama bearish, candle kedua bullish
- Terjadi gap beberapa pip sehingga open candle kedua (bullish) lebih rendah daripada harga low candle pertama (bearish)
- Close candle kedua (bullish) minimal setengahnya panjang body candle pertama (bearish)
- Pastikan kemunculan referensi ini pada tamat downtrend (lembah paling bawah) hal ini sanggup ditolong dengan memakai indikator oscilator untuk melihat level oversold (bisa stochastic, RSI, CCI, DeMarker, dan lain-lain) atau sudah berada di level support.
- Jika harga indikator oscilator tersebut sudah berada di level oversold atau berada di level support lalu muncul candle dengan referensi Piercing Line, maka kita siap-siap untuk buy.
- Tunggu sampai muncul candle bullish berikutnya (candle ketiga) sampai high melebihi candle pertama. Jika harga lebih tinggi dari candle pertama maka kita open buy. Pasang SL pada low candle kedua.
Dark Cloud Cover
Dark cloud cover biasanya terbentuk di tamat uptrend sehingga letaknya di puncak paling atas. Pola ini terbentuk dari dua buah candle yaitu candle pertama bullish sedangkan candle kedua bearish, dengan terjadi gap agak ke atas beberapa pips sehingga open candle berada di atas close candle pertama bullish.
Adapun ciri-cirinya yaitu sebagai berikut:
- Candle pertama bullish, candle kedua bearish
- Terjadi gap beberapa pip sehingga open candle kedua (bearish) lebih tinggi daripada harga high candle pertama (bullish)
- Close candle kedua (bearish) minimal setengahnya panjang body candle pertama (bullish)
- Pastikan kemunculan referensi ini pada tamat demam isu bullish (paling puncak) hal ini sanggup ditolong dengan memakai indikator oscilator untuk melihat level overbought (bisa stochastic, RSI, CCI, DeMarker, dan lain-lain) atau berada di level resistance.
- Jika harga indikator oscilator tersebut sudah berada di level overbought atau di level resistance lalu muncul candle dengan referensi Dark Cloud Cover, maka kita siap-siap untuk sell.
- Tunggu sampai muncul candle bearish berikutnya (candle ketiga) sampai low melebihi candle pertama. Jika harga lebih rendah dari candle pertama maka kita open sell. Pasang SL pada high candle kedua.
Baca dengan teliti cara mengidentifikasi referensi candle ini semoga kita tidak terkecoh serta baca sekali lagi perihal cara entri buy atau sell dengan cermat dan pahami betul semoga kita tidak terkecoh oleh bentuk referensi yang memang kadang muncul tetapi tidak pada kawasan yang tepat.