Harami
Pola harami termasuk teladan yang dibuat oleh dua candlestick, dengan ciri khas candle kedua lebih kecil daripada candle pertama, yang mana candle pertama biasanya berlawanan dengan candle kedua. Artinya bila candle pertama bearish, maka candle kedua bullish dengan ukuran lebih kecil daripada candle pertama. Demikian pula bila candle kedua bearish maka candle pertama niscaya bullish dengan ukuran candle kedua lebih kecil daripada candle pertama.
Pola harami termasuk teladan reversal (pembalikan harga) yang sering kita temukan dalam chart perdagangan forex. Dalam pergerakan harga pasar teladan menyerupai ini sering muncul dalam formasi candle. Oleh alasannya ialah itu, kita jangan terkecoh dalam mengidentifikasi teladan harami ini. Yang harus menjadi fokus kita ialah munculnya harami. Jika harami muncul pada selesai musim (titik jenuh) maka biasanya teladan ini berpotensi besar lengan berkuasa sebagai sinyal reversal (pembalikan arah). Tetapi bila teladan harami masih terdapat di formasi candle, sementara keadaan market masih trending atau sideways maka jangan open posisi dulu.
Adapun ciri-ciri selesai musim adalah:
- Jika harga sudah mencapai titik jenuh (oversold maupun overbought)
- Jika harga mencapai level support maupun resistance
Nah, apabila kemunculan teladan harami dikala pada selesai musim maka akan terjadi reversal (pembalikan harga). Ini yang paling penting dijadikan dasar open posisi semoga kita tidak terkecoh dan merugi. Adapun TF yang kita gunakan ialah TF 1 H ke atas. Kalau TF kecil biasanya kita sanggup terkecoh alasannya ialah teladan harami ini sering muncul dalam chart dengan TF kecil.
Bagaimana cara bertrading memakai teladan harami?
Bullish Harami
Bullish harami ini ditandai dengan munculnya candle kedua yang lebih kecil daripada candle pertama. Candle pertama bearish dengan ukuran lebih panjang sedangkan candle kedua bullish dengan ukuran lebih pendek dari candle pertama.
ENTRY BUY
- Pastikan kemunculan teladan ini pada selesai musim bearish (paling bawah) hal ini sanggup ditolong dengan memakai indikator oscilator untuk melihat level oversold (bisa stochastic, RSI, CCI, DeMarker, dan lain-lain).
- Jika harga indikator oscilator tersebut sudah berada di level oversold lalu muncul candle dengan teladan bullish harami, maka kita siap-siap untuk buy.
- Tunggu sampai muncul candle bullish berikutnya (candle ketiga) sampai high melebihi candle kedua. Jika harga lebih tinggi dari candle kedua maka kita open buy. Pasang SL pada low candle pertama.
Bearish harami ini ditandai dengan munculnya candle kedua yang lebih kecil daripada candle pertama. Candle pertama bullish dengan ukuran lebih panjang sedangkan candle kedua bearish dengan ukuran lebih pendek dari candle pertama.
ENTRY SELL
- Pastikan kemunculan teladan ini pada selesai musim bullish (paling puncak) hal ini sanggup ditolong dengan memakai indikator oscilator untuk melihat level overbought (bisa stochastic, RSI, CCI, DeMarker, dan lain-lain).
- Jika harga indikator oscilator tersebut sudah berada di level overbought lalu muncul candle dengan teladan bearish harami, maka kita siap-siap untuk sell.
- Tunggu sampai muncul candle bearish berikutnya (candle ketiga) sampai low melebihi candle kedua. Jika harga lebih rendah dari candle kedua maka kita open sell. Pasang SL pada high candle pertama.