Dengan Breakout
Seperti telah kita ketahui bahwa market forex tidak pernah tidur, mulai dari pukul 04.00 WIB (atau pukul 05.00) hingga esoknya pukul 04.00 WIB (atau pukul 05.00) lagi dan seterusnya mulai hari Senin pagi, hingga Sabtu pagi (Sabtu pukul 04.00 WIB). Lho kok hingga Sabtu ya? Coba saja ingat, bahwa Jumat malam hingga melewati pukul 00.00 maka sudah hari Sabtu kan kalau lebih dari jam sekian. Pasar forex dibuka pada sesi Australia lalu diteruskan sesi Asia lalu diteruskan sesi Eropa lalu sesi Amerika. Begitu seterusnya.
Pada ketika sesi Australia dan Asia biasanya pergerakan mata uang Eropa (yaitu EUR, GBP, CHF) terhadap USD tidak mengalami pergerakan yang signifikan. Pergerakannya biasanya range di bawah 50 pip atau 500 point untuk 5 digit. Oleh lantaran itu, sesi Australia dan Asia belum terbentuk lonjakan harga yang berarti. Nah, kondisi yang sudah terbiasa semacam itu oleh para trader diambil suatu teknik trading yang mengandalkan lonjakan harga dari harga semula, yang disebut teknik breakout.
Teknik breakout ini sanggup diartikan secara sederhana yaitu, kalau harga melewati range sebelumnya. Artinya, kalau harga sebelumnya range (harga naik turun berkutat kurang dari 50 pip atau 500 point untuk 5 digit) lalu terjadi lonjakan harga hingga melebihi range sebelumnya itu. Atau dengan istilah lain, breakout adalah tembusnya level support maupun resistance sebelumnya. Biasanya sesudah terjadi breakout ini akan terjadi pergerakan harga yang panjang. Kita masih sanggup meraih profit walaupun agak terlambat mengikuti pergerakan harga itu. Breakout terjadi biasanya sesudah dirilis informasi mendasar yang penting. Misalnya NFP, FOMC, dan lain-lain informasi penting lainnya (lihat di forexfactory.com atau kalender forex lainnya). Biasanya sebelum dirilis informasi penting tersebut pergerakan harga akan range (berkutat naik turun yang tidak signifikan) sehingga market tampak rata. Begitu dirilis informasi penting maka akan terjadi lonjakan harga yang menembus range sebelumnya (support resistance sebelumnya).
Oleh lantaran itu, breakout terjadi pada sesi-sesi Eropa maupun sesi New York. Jika selama sesi Australia dan Asia market tampak datar-datar saja, harga naik turun berkutat kurang dari 50 pip atau 500 point untuk broker 5 digit maka hampir sanggup dipastikan akan terjadi breakout pada sesi Eropa maupun New York, lantaran akan dirilis informasi penting. Kita tidak perlu repot-repot menciptakan garis range pada sesi sebelum breakout lantaran sudah ada indikator yang secara otomatis akan membentuk range sebelum breakuot. Inilah indikatornya:
Dari tampilan indikator tersebut tampak adanya dua garis yang membatasi harga tertinggi dan terendah sebelum sesi Eropa. Garis atas kita anggap sebagai level Resistance sedangkan garis bawah kita anggap sebagai Support.
Lalu bagaimana cara trading dengan memakai indikator ini?
Entry Buy
- Jika harga menembus garis yang atas tunggu konfirmasi satu candle berikutnya
- Jika harga sudah tembus lalu ada konfirmasi candle berikutnya bullish (naik) maka kita open posisi BUY.
Entry Sell
- Jika harga menembus garis yang bawah tunggu konfirmasi satu candle berikutnya
- Jika harga sudah tembus lalu ada konfirmasi candle berikutnya bearish (turun) maka kita open posisi SELL.
Kita harus memperhatikan analisa fundamental, lantaran terjadinya breakout disebabkan dirilisnya informasi yang sangat penting sehingga menjadikan pergerakan harga melonjak meninggi atau menurun hingga panjang.
Gunakan dulu indikator ini pada akun demo semoga kita lebih memahami huruf indikator ini. Jika sudah mahir maka sanggup kita gunakan pada akun riil.